Dark/Light Mode

Contohlah Thailand

Sabtu, 21 September 2019 06:52 WIB
Ngopi - Contohlah Thailand
Catatan :
ADITYA NUGROHO

RM.id  Rakyat Merdeka - Perlahan tapi pasti, sabar dan toleransi mulai luntur di diri pengendara mobil dan motor. Sepertinya yang ada dipikiran mereka adalah hanya cepat sampai tujuan tanpa peduli sekitarnya.

Malam Minggu, dua minggu lalu, saat pulang dari Pamulang ke Cibinong, saya jadi korban hilangnya sabar dan toleransi para pengendara mobil di jalan tol lingkar luar.

Saat itu, sedang terjadi kemacetan karena terjadi perbaikan jalan di dalam tol. Jalur mobil yang tadinya empat jalur mengecil jadi dua jalur.

Yang tersisa jalur tiga dan empat. Posisi mobil saya yang berada di jalur tiga kejepit karena mobil bus dan truk yang berada di jalur satu dan dua sudah masuk ke jalur tiga.

Baca juga : Marquez Kunci Gelar Juara di Thailand

Saya memilih pindah ke jalur empat. Saya nyalakan lampu sein sebagai tanda saya akan pindah jalur. Kondisi jalur keempat memang padat.

Sekian lama kasih sein tidak ada juga yang memberi celah untuk masuk. Mobil nissan Serena yang posisinya tepat di samping kanan saya terus mepet dan tidak memberikan ruang saya masuk.

Padahal dia tahu jika tidak segera pindah jalur saya akan kejepit bus. Karena tak juga memberikan saya masuk, akhirnya spion mobil saya dan dia bergesekan. Saya tunggu dia keluar dari mobil. Ternyata dia tidak keluar.

Mungkin karena merasa bersalah kali. “Apa nggak bisa kasih waktu sebentar untuk saya masuk. Apakah masuknya mobil saya akan bikin dia terlambat sampai rumah lebih dari dua jam?,” gumam saya dalam hati.

Baca juga : ASG 2019, Indonesia Salip Thailand

Karena itu, sekarang tak heran banyak mobil yang kecelakaan di dalam tol. Karena memang rasa sabar dan toleransi pengemudi mulai hilang. Bahkan tak jarang kita temukan pengemudi berantem dipinggir tol.

Yang terbaru kecelakaan di tol Cipali karena keegoaan pengemudi truk yang ingin mencapai tujuan. Padahal dia tahu, rem truknya blong. Akhirnya terjadinya juga kecelakaan yang menimbulkan banyak korban.

Pengemudi Indonesia sepertinya harus belajar sabar dari Thailand. Saat berkunjung ke sana menghadiri acara kerja sama Institut Otomotif Indonesia (IOI), saya kaget jika orang Thailand toleransi dalam berkendaranya sangat tinggi.

Ini bisa dilihat meskipun jalanan sedang macet total, mereka masih memberikan jalan kepada mobil yang akan keluar dari gang maupun perempatan. Ini beda dengan sikap pengendara Indonesia yang malah tidak mau memberi jalan. Di negeri Gajah Putih itu juga jarang terdengar suara klakson saat kemacetan dan lampu merah.

Baca juga : Sekolah Favorit

Beda dengan kita. Mungkin ada yang perlu diketahui, jika cuma klakson mobil dan motor yang ada di Indonesia paling nyaring. Sedangkan negara lain lebih kecil. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.