Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Daring... Oh Daring...

Senin, 22 Juni 2020 07:01 WIB
Ngopi - Daring... Oh Daring...
Catatan :
WAHYU SURYANI

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi itu Pak Arsin lagi asyik ngobrol dengan para guru di kantornya. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak. Entah apa yang dibicarakan, yang jelas obrolan mereka tampak santai.

Ya, hari itu, Jumat (19/6), para orang tua murid mengambil rapor anak-anaknya di sekolah. Tentu saja, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Pamulang Permai, Pak Arsin memantau pelaksanaan pembagian rapor kepada para wali murid. Dan lagi-lagi, tetap memperhatikan protokol kesehatan. Memakai masker, menyiapkan hand sanitizer dan tidak berkumpul.

Pandemi Covid-19 selama ini ternyata tidak menyurutkan para guru untuk tetap memberikan pelajaran secara daring kepada para siswa. Meski tidak dipungkiri ada beberapa kendala dalam proses belajar mengajar ini.

Baca juga : Masih Waswas dengan New Normal

“Banyak guru kelas yang melaporkan kepada saya keluhan orang tua soal proses belajar mengajar jarak jauh. Terutama kelemahannya pada alat atau media apakah itu HP atau laptop orang tua murid. Ada yang mengeluh nggak punya HP, ada juga nggak punya kuota, banyak lah,” cerita Pak Arsin kepada saya di kantornya.

Sebagai salah satu wali murid di sekolah itu, rasa penasaran dan keingintahuan saya timbul, bagaimana sih sekolah menyikapi keluhan para orang tua. Lantas, bagaimana pula dengan guru. Saya juga nggak kebayang tugas seorang guru harus mengecek dengan teliti pelajaran atau nilai dengan jumlah siswa yang tidak sedikit. Salah input, bisa-bisa nilai siswa kacau. Ujungnya, orang tua ngoceh.

Soal keluhan orang tua, menurut Pak Arsin, ketika Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan, pihak sekolah telah memberikan kelonggaran. Tidak semua siswa diwajibkan mengikuti PAT secara daring.

Baca juga : Teringat Serunya Nyoko Layangan

Kalau ada hambatan pada HP dan laptop, pihaknya mempersilakan orang tua murid datang ke sekolah karena guru kelas sudah menyiapkan soal ujian secara manual. Bisa dibawa pulang, dikerjakan dan dikembalikan pada waktu yang sudah ditentukan.

Selain keluhan soal alat atau media, Pak Arsin bilang, para orang tua juga mengeluh soal ribetnya mengawasi dan membimbing anak belajar secara daring.

“Ternyata enakan belajar langsung dan diawasi guru ketimbang jarak jauh,” ucap Pak Arsin.

Baca juga : Main Badminton Lagi

Apa yang dirasakan orang tua murid terkait proses belajar mengajar ini tentu sebagian juga saya rasakan. Tapi mungkin kadar “ribetnya” berbeda-beda dengan orang tua yang lain. Apalagi ini pengalaman pertama saya sebagai orang tua yang mengharuskan anak belajar melalui gadjet atau laptop. Ditambah, tidak jelas juga kapan pandemi ini bakal berakhir. Kemungkinan proses belajar mengajar seperti ini masih akan terus berlanjut. 

Doa saya dan semua orang tua murid pasti sama, semoga pandemi ini cepat berakhir. Untuk itu, yuk kita semua menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah. Menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan tidak kumpul-kumpul.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.