Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bukan cuma kesehatan terancam, ekonomi dari level atas sampai bawah juga dihantam habis-habisan. Corona bukan lagi masalah bagi kaum marginal, tapi juga bagi para kaum mapan. Nggak usah jauh-jauh, tetangga saya yang notabene kerja di sebuah perusahaan logistik asal luar negeri punya pendapatan kira-kira puluhan juta, kemarin jualan roti srikaya di depan rumahnya. Masalah? Ya nggak sih, cuma sempat heran aja.
Dengar cerita dari anaknya, memang pendapatan ayahnya berkurang karena tidak ada lembur dan mesti dipotong setengah gaji karena pendapatan kantor yang berkurang. Jadi, kata dia, jualan roti srikaya lumayan bisa menambal pendapatannya tiap bulan. Apalagi kebutuhan hidup makin tinggi meski pandemi. Ditambah tarif listrik yang naiknya nggak pakai permisi, makin membuat beban hidup makin tinggi, padahal pendapatan masih seret.
Syukurnya, roti srikaya jualan mereka lumayan laku terjual. Banyak tetangga dan orang lewat tertarik untuk beli. Rasanya lumayan enak. Setidaknya tetangga saya masih punya cara untuk tetap bertahan hidup. Nggak cuma tetangga rumah, belakangan saya cek sosial media, rupanya banyak juga teman-teman wartawan saya sendiri yang sekarang memilih buka usaha. Karena sebagian mereka juga kena imbas Corona, ketika pendapatan juga berkurang.
Baca juga : Daring... Oh Daring...
Produknya jualan mereka juga beragam, dari yang jual masker, susu kemasan, dimsum, donat kentang kampung, cheese stik, kentang goreng sampai keripik juga ada. Sekarang, isi sosial media saya penuh dengan promo dan tawaran produk dari usaha mereka.
Lantas, saya jadi berpikir, di satu sisi memang ekonomi mikro ya UMKM sempat terpuruk usahanya, namun UMKM juga yang lantas punya peluang untuk bisa bertahan bahkan lebih cepat untuk bangkit. Apalagi sejak di rumah aja, kebanyakan orang lebih kreatif ngelakuin sesuatu.
Yang paling banyak saya lihat, orang-orang sering berbagi pengalaman masak sendiri di rumah, karena otomatis saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mereka nggak bisa keluar rumah sering-sering untuk belanja kebutuhan dapur apalagi sekadar jajan. Pilihannya ya masak sendiri di rumah, sambil lihat tutorial masak apa aja di Youtube.
Baca juga : Masih Waswas dengan New Normal
Jadi nggak heran sih, ide bisnis jualan makanan atau cemilan muncul saat nggak punya pilihan ke mana-mana. Selain buat nambah pendapatan ditengah seretnya pemasukan, bisnis ide makanan atau cemilan yang muncul dadakan seperti sekarang, juga melatih kita buat jadi wirausaha yang memanfaatkan tantangan jadi peluang.
Memang ngomong sih gampang, tapi sepertinya nggak masalah juga buat dijadiin jalan memulai usaha. Bukan cuma jangka pendek saat ada corona, tapi juga jangka panjang jadi pengusaha. Yang penting mulai aja dulu.
Dwi Ilhami, Wartawan Rakyat Merdeka
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.