Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Dongkrak ’Dana Bansos’

Minggu, 13 Desember 2020 04:22 WIB
Ngopi - Corona Dongkrak ’Dana Bansos’
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak pandemi Corona, mendadak banyak tukang ngamen, pengemis, dan peminta sumbangan. Ini sempat menjadi topik obrolan saya dengan Feri, penjaga konter pulsa di wilayah pemukiman padat penduduk di Kota Depok.

Memang zaman sekarang banyak yang kehilangan pekerjaan, sehingga mereka terpaksa ngerjain apa saja biar tetap punya penghasilan. Salah satunya dengan mengharapkan kemurahan hati orang lain agar mau memberikan uang receh.

“Perasaan pas tahun kemarin, tiap hari yang datang buat ngamen atau ngemis gak sampe belasan, sekarang bisa puluhan,” ungkap Feri saat saya datang beli pulsa.

Konter pulsa tersebut buka pukul 7 pagi sampai tengah malam. Sekarang kondisinya lagi sepi pelanggan. Feri cuma penjaga konter yang digaji harian. Penghasilan yang nggak seberapa itu dipakai untuk menghidupi istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Baca juga : Mainan Bisa Persatukan Kita

“Jadi lu mengalokasikan duit berapa Fer buat yang ngamen atau minta sumbangan gitu?” tanya saya. Feri kaget, lalu ketawa-tawa.

“Alokasi apaan? Ini konter juga lagi sepi, kalau ada yah ngasih kalau lagi seret mau bagaimana lagi,” jawabnya.

Lalu kami berdua berdiskusi sok serius. Misalkan per hari ada 50 pengamen atau pengemis, tiap orang diberi duit Rp 1.000, maka duit yang harus dikeluarin sehari Rp 50 ribu. Sepuluh hari bisa Rp 500 ribu. Sebulan bisa Rp 1,5 juta.

Tetapi, siapa yang mau ngasih Rp 1,5 juta per bulan buat pengamen dan pengemis? Atau punya niat tiap hari menyiapkan uang receh senilai Rp 50 ribu buat orang-orang yang datang meminta-minta? Pemerintah kayaknya nggak mungkin. Buktinya dana bansos dikorupsi Menteri Sosial.

Baca juga : Covid-19 Makin Serem

“Ngomong-ngomong Fer, yang ngamen dan ngemis ini sehari dapat berapa sih? Mereka kan sekarang banyak saingannya,” kata saya.

“Nah ini, kalo sehari gue cuma ngasih Rp 1.000 ke 5 orang, 45 orang lainnya nggak kebagian tuh, di tempat lain mungkin juga begini kejadiannya, pasti ada yang mujur dapat banyak, ada juga yang nggak dapat sama sekali,” sebut Feri.

“Kira-kira nih Fer, zaman begini siapa sih yang mau ngasih sedekah atau sumbangan lah ke sekian banyak pengamen dan pengemis rutin tiap hari?” sambung saya.

“Jangan begitu lah, rezeki udah ada yang mengatur, kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa, kalau semua pakai hitung-hitungan hidup ini berat banget bos, berat banget,” ujar Feri.

Baca juga : Gagal Detoks Drakor

“Setuju gue yang itu, kita serahkan kepada Tuhan persoalan yang beratberat itu, gue doain semoga lu bisa Fer, nyediain duit receh seribuan buat ngasih 50 pengamen dan pengemis yang datang kemari,” imbuh saya.

“Yaa… semoga, gue cuma bisa bilang semoga, hahaha,” jawab Feri. “Tapi yah begini lah bos,… disini gue dibayarnya Rp 75 ribu sehari…” lanjutnya lirih. Kasihan juga ya Feri. Lebih kasihan lagi mereka yang udah meminta-minta kemana-mana tapi nggak kebagian sumbangan, dan bansos. [Ospi Darma/Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.