Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rp 1,4 Juta Untuk Vaksin PCV Dan Flu

Senin, 14 Desember 2020 05:25 WIB
Ngopi - Rp 1,4 Juta Untuk Vaksin PCV Dan Flu
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Biaya vaksinasi di Tanah Air ternyata tidak seluruhnya murah. Khususnya untuk vaksin yang biayanya tidak di-cover atau disubsidi pemerintah. Di antaranya pneumococcal conjugate vaccine (PCV) dan vaksin influenza.

Mahalnya biaya kedua vaksin itu saya rasakan betul saat melakukan vaksinasi anak saya yang berumur 6 bulan, akhir November lalu. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Total saya harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 1,4 jutaan untuk sekali suntik kedua vaksin tersebut di salah satu klinik di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Untuk dua bulan berikutnya, biaya yang sama harus saya keluarkan lagi untuk booster vaksin PCV dan influenza yang disuntikkan.

Baca juga : Corona Dongkrak ’Dana Bansos’

Dari artikel yang saya baca, vaksin PCV adalah imunisasi yang diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi pneumokokus yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini adalah penyebab penyakit pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Sementara, vaksin influenza kita sudah tahu untuk menangkal vaksin flu.

Saya tidak paham kenapa biaya kedua vaksin bisa mahal. Tapi, saya paham betul bahwa vaksinasi sangat penting bagi imunitas anak terhadap bakteri atau virus tertentu.

Baca juga : Mainan Bisa Persatukan Kita

Usai vaksinasi, saya jadi berpikir, bagaimana nasib bayi-bayi lainnya di Indonesia. Apalagi bila kedua orang tuanya masuk kategori miskin atau bahkan sedang tidak berpenghasilan akibat pandemi Covid-19.

Segudang pertanyaan kemudian muncul. Apa itu artinya bayi tersebut akan dibiarkan orang tua dan pemerintah, kemudian rentan terhadap bakteri streptococcus pneumoniae dan influenza? Atau, apa itu artinya orang tua bayi akan terpaksa cari utangan untuk vaksin yang biayanya tidak disubsidi pemerintah?

Baca juga : Covid-19 Makin Serem

Di tengah kecamuk pertanyaan-pertanyaan, belum lama saya membaca berita bahwa pemerintah telah mendatangkan vaksin Covid-19. Ini jelas kabar baik bagi orang tua yang memiliki bayi seperti saya. Pemerintah memang terus mematangkan skema pembiayaan vaksin untuk virus yang berasal dari China ini. Ada "jalur" mandiri dan ditanggung pemerintah.

Saya selaku orang tua tentu saja ingin biaya vaksin ditanggung pemerintah. Karena saya juga dituntut untuk menabung untuk kebutuhan buah hati kelak. Saya juga berharap vaksin-vaksin penting lain seperti PCV dan influenza ikut digratiskan pemerintah. Sehingga, bukan hanya bayi saya yang imunitasnya baik, tapi seluruh bayi Indonesia. [Susilo Yekti/ Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.