Dark/Light Mode

Suaranya Nyaris Tak Terdengar

Selasa, 30 April 2019 06:22 WIB
Ngopi - Suaranya Nyaris Tak Terdengar
Catatan :
ADITYA NUGROHO

RM.id  Rakyat Merdeka - Suaranya sangat halus. Bahkan, nyaris tak terdengar. Begitulah kesan pertama saya mencoba mobil listrik. Saya sendiri sudah dua kali mencoba mobil listrik.

Pertama adalah Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle pada 26 Februari 2018 di Kementerian Perindustrian. Test drive dilakukan mengeliling kompleks Patra Jasa.

Saya tidak sendiri mencoba mobil listrik versi Sport Utility Vehicle (SUV) ini. Saya mencobanya bersama dengan 2 wartawan lain. Bagian dalam interior mobil ini tidak jauh beda dengan mobil konvensional.

Hanya ada beberapa instrumen saja yang membedakan, salah satunya monitor baterai. Ketika dinyalakan, mobil ini nyaris tanpa suara. “Ini sudah nyala belum ya,” ujar saya dalam hati karena suara sangat halus sekali.

Baca juga : Pesan Dokter-nya Para Dokter

Namun, jika dilihat dari panel yang ada sudah nyala. Tanpa pikir panjang, saya langsung tancap gas mobil ini. Rute yang dilalui adalah pintu keluar gedung Kementerian Perindustrian menuju gedung Kedubes Australia, kemudian putar arah kembali lagi menuju gedung Kementerian Perindustrian.

Saya sangat penasaran dengan tenaga mobil listrik. Ternyata, tenaganya responsif juga atau ciri khas tenaga SUV-nya tak hilang. Kalau kata anak mobil, tenaganya galak juga.

Memang jalurnya tidak bisa memaksimalkan tenaga atasnya secara maksimal. Sedangkan mobil listrik yang kedua saya coba adalah Toyota Prius Plug-in Hybrid.

Saya mencobanya pada 1 Juli 2018 di Kementerian Perindustrian juga. Untuk mobil ini, saya mencobanya hanya di lingkungan Kementerian Perindustrian. Mobil listrik jenis sedan ini sangat nyaman dan bertenaga juga.

Baca juga : May Day Tidak Harus Bentrok Dengan Aparat

Karena keduanya tipe hybrid, jadi pengguna tidak perlu takut kehabisan listrik. Sebab, tipe ini masih ada mesin konvensionalnya untuk mengisi baterai mobil listrik.

Saat ini, Kementerian Perindustrian sedang melakukan riset mengenai mobil listrik. Riset ini mengembangkan mobil listrik.

Nah, pada awal pekan lalu, saya diundang oleh Kementerian Perindustrian dan Toyota untuk menghadiri paparan hasil riset mobil listrik oleh perguruan tinggi di Universitas Udayana, Bali.

Acara yang digelar di gedung rektorat lantai 3 ini dihadiri oleh perwakilan 6 kampus negeri yang melakukan riset.

Baca juga : Senyuman Di Balik Gedung Mewah

Keenam kampus tersebut adalah Univesitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Kemudian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Udayana (Unud).

Masing-masing perwakilan kampus itu menyampaikan hasil riset terhadap mobil listrik. Kesimpulan dari hasil riset tersebut, untuk tahap awal mobil jenis hybrid paling pas dikembangkan sampai semua persiapan infrastruktur pengisian siap.

Setelah itu menyusul full listrik. Kemudian, pemberian insentif untuk menekan harga. Memang saat ini harga mobil listrik lebih mahal dua kali lipat dibanding mobil konvensional.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :