Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Protes Kawan Dari Timur...

Sabtu, 8 Desember 2018 10:45 WIB
Ngopi - Protes Kawan Dari Timur...
Catatan :
SISWANTO

RM.id  Rakyat Merdeka - “Seng jadi lai.” Saya jawab pesan What’s App (WA) dari seorang teman. Dia berasal dari Maluku dan tinggal di sana. Dulu waktu di Jakarta, dia teman 1 kuliah. Satu organisasi di BEM. Balasan WA saya itu, soal debat capres. Seminggu lalu, saya pernah kirim link berita. Isinya soal rencana KPU bikin debat capres di luar Jawa. Nah kemarin, dia tanya lagi soal kelanjutan kabar tersebut. Sebagai wartawan, saya dianggapnya punya informasi akurat soal pemilu. Bukan hoaks seperti yang biasa bertebaran di medsos.

Balasan WA saya itu, tampaknya bikin kaget. Dia langsung telepon saya. Dari nadanya, ketahuan dia kesal. Semangatnya tiba-tiba hilang. Kawan saya ini jadi kurang bergairah lagi ngomongin pilpres. Debat capres nggak jadi di luar Pulau Jawa. Saya tahu, dia begitu berharap pilpres ini benar-benar beda dari lalu-lalu. Bukan cuma pelaksanaannya aja yang serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Tapi perbedaan lain. Salah satunya, soal debat capres ini.

Baca juga : Ucapan Duka Dari Singapura

Kawan saya nggak tertarik dengan usul debat capres pakai bahasa asing. Atau usulan debat capres di kampus. Dia cuma tertarik soal lokasi debat. Wacana KPU ingin debat capres di luar Pulau Jawa, sempat bikin dia bergairah. Tapi keinginan teman saya sudah terkubur. KPU kemarin sudah kerucutkan 2 daerah yang jadi lokasi debat. Jakarta dan Surabaya telah ditunjuk jadi tuan rumah. Alasannya banyak, kenapa nggak jadi luar Jawa. Dari mulai logistik hingga keamanan.

Saya aja yang masih tinggal di sekitaran Jakarta, ikut kecewa. Apalagi teman saya. Monoton banget pilpres ini. Lagi-lagi Jakarta, monopoli urusan pilpres. Padahal yang dipilih itu presiden, bukan gubernur. Pemilihnya pun semua warga Indonesia. Termasuk teman saya di Maluku itu.

Baca juga : Caleg Pisang Dan Caleg Odong-odong

Saya sempat ngebayangin, begitu serunya kalau debat capres di luar Jawa. Apalagi, kalau Papua, kebagian jadi tuan rumah. Rasanya pas banget, kalau kandidat capres ngebahas soal keadilan sosial. Ngomongnya di Papua.

Penontonnya, saudara-saudara kita yang masih dianak tirikan. Bukan cuma itu aja. Ada banyak nilai plus kalau debat digelar di luar Jawa. Daerah yang jadi tuan rumah, pasti akan bangga. Antusiasnya buat ikut pemilu jadi bertambah. Seperti sepak bola, nonton di tv dengan langsung ke stadion pasti beda. Euforia di stadion, nggak sama dengan nonton di tv. Meskipun di rumah, ada pisang goreng dan kopi sebagai teman nonton.

Baca juga : Cuaca Papua

Dan yang penting, ada pemasukan ekonomi bagi daerah. Hotel pasti penuh diserbu rombongan timses capres. Warung makan juga bakal kecipratan berkah. Toko oleh-oleh bakalan laris. Akhirnya, pilpres begitu semarak. Rakyat ikut bergembira. Pilpres nggak sekedar dengarin aksi caci-maki antar timses.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :