Dark/Light Mode

Kunjungi Markas UNWTO Di Madrid, Puan Minta Dukungan Promosi Pariwisata RI

Sabtu, 27 November 2021 16:55 WIB
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sebelum pembukaan IPU General Assembly ke-143, Puan juga sempat menjadi pembicara dalam forum anggota parlemen perempuan IPU yang digelar di IFEMA Palacio Municipal. Acara Forum Women Parliamentarian itu juga dihadiri oleh PM Spanyol Mr. Pedro Sanchez dan Presiden IPU, Mr. Duarte Pacecho.

Di awal diskusi panel, Puan melaporkan hasil The 13th Summit of Women Speakers of Parliament di Wina, Austria, yang digelar pada September lalu. Konferensi tersebut merupakan pertemuan para pimpinan parlemen perempuan di dunia.

Selain itu, dia juga membahas soal peran perempuan dalam masa pandemi Covid-19 dan paska pandemi yang dapat menuju kesetaraan gender. Ia menyampaikan, perempuan punya peranan besar dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebanyak 70 persen dari healthcare, adalah perempuan.

Baca juga : Jokowi: Geopark Cocok Dengan Tren Pariwisata Saat Ini

"Mereka terus berada di garda depan dalam perjuangan melawan virus Covid-19. Perempuan yang memegang otoritas atau kekuasaan berperan penting dalam menavigasi pada waktu yang sulit selama pandemi," beber Puan.

“Oleh karenanya terdapat keperluan untuk mendorong perempuan untuk diwakili lebih baik dalam lembaga public dan private,” sambung mantan Menko PMK itu.

Ditambahkan Puan, kesetaraan gender di parlemen juga merupakan langkah penting dalam kehidupan bermasyarakat di masa post pandemi Covid-19. Ia mengatakan, perlunya mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan karena hal tersebut juga akan mendorong pemulihan ekonomi yang adil.

Baca juga : Catat Nih! Syarat Dapat Bantuan Bagi Usaha Pariwisata

“Diperlukan pula skema perlindungan sosial berbasis kesetaraan gender. Saat ini 60 persen perempuan di seluruh dunia tidak dicakupi oleh perlindungan sosial,” sebut Puan.

UNWTO dan DPR sepakat bahwa perlindungan sosial harus diubah untuk lebih mendukung perempuan, terutama saat krisis. Puan juga menyinggung soal isu kekerasan terhadap perempuan dan anak yang juga perlu mendapat perhatian.

"Parlemen perlu mendorong dan memperkuat upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kebijakan untuk mengatasi akar permasalahan adalah melalui pemberdayaan anak dan perempuan dengan akses yang setara terhadap pendidikan," imbaunya.

Baca juga : Kunjungi Jambi, Mentan Minta Hilirisasi Nanas Berorientasi Ekspor

Tak kalah penting, isu transformasi ekonomi dan masyarakat melalui perspektif gender pun ikut dibahas Puan. Menurut cucu Proklamator RI Bung Karno itu, pandemi Covid-19 telah membuka kesempatan untuk transformasi tersebut. Puan mengklaim, para Pimpinan Parlemen Perempuan sangat antusias untuk memimpin perubahan tersebut.

"Ini merupakan tugas Parlemen di seluruh negara dan juga semua gender untuk memimpin transformasi sistem global kita, untuk memastikan alokasi lebih adil terhadap sumber daya di satu negara dan kesempatan lebih adil di masa depan," tandas Puan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.