Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RI Dinyatakan Lewati Krisis Pandemi
Ancaman Covid Masih Nyata, Tetap Jaga Prokes Dan Vaksinasi
Senin, 13 Desember 2021 07:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau masyarakat untuk tetap mengetatkan protocol kesehatan dan ikut program vaksinasi. Ini untuk menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 di berbagai belahan dunia akibat munculnya varian baru Omicron.
Rahmad bilang, walau tingkat vaksinasi sudah sampai 56 persen dan 70 persen tahap 1, namun bukan berarti kita longgar dalam menjalankan protokol kesehatan. “Kita harus bercermin dari negara-negara di Eropa. Meski vaksinasi tinggi namun gelombang Covid terus mengintai,” tegas Rahmad di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Waspada Varian Omicron, Ketua MCCC: Patuhi Prokes Dan Vaksinasi
Politisi muda PDI Perjuangan ini menilai, pembatalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 se-Indonesia menghadapi Natal dan tahun baru (Nataru) masih bersifat situasional. Tidak tertutup kemungkinan level PPKM dinaikkan jika kasus meningkat khususnya ada Omicron.
Dia berharap, masyarakat dan pemerintah untuk tetap waspada dan tidak boleh kecolongan ancaman gelombang ketiga. Masyarakat tidak usah ngeyel ke luar kota pada masa liburan nataru nanti. Selain itu, program vaksinasi terus ditingkatkan guna meningkatkan imunitasi dan kekebalan kelompok.
Baca juga : Terus Jaga Diri, Optimis Keadaan Makin Membaik
“Walau kekebalan kita telah meningkat menyusul capaian vaksinasi, bukan berarti kita bebas, apalagi menganggap Covid sudah tidak ada. Covid masih bahaya, masih mengancam. Karena itu kita tidak boleh terlena dengan kondisi saat ini walau kekebalan kita naik,” tambah dia.
Sementara itu, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof. Taruna Ikrar menyampaikan lima strategi utama untuk bisa keluar dari pandemi ini. Pertama, terus gencar melakukan vaksinasi massal untuk mencapai herd immunity. Kedua, tetap ketat mengikuti protokol keselamatan Covid. Ketiga, menyiapkan alat kesehatan dan obat-obatan Covid untuk didistribusikan secara merata ke seluruh dunia.
Baca juga : Awas, Mafia Karantina Beraksi Lagi
Keempat, menyiapkan tenaga dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat. “Dan akhirnya, kelima, dunia dan semua pemangku kepentingan di seluruh dunia harus bersatu dan menggabungkan upaya melawan pandemi ini,” tegas Taruna.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya