Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dorong Pemerintah Bangun Destinasi Pariwisata Baru Di Maluku

Kamis, 16 Desember 2021 15:26 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima Gubernur Maluku Murad Ismail, di Jakarta, Kamis (16/12). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima Gubernur Maluku Murad Ismail, di Jakarta, Kamis (16/12). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong Pemerintah memberikan perhatian lebih ke Maluku. Pasalnya, Maluku masih kesulitan keluar dari kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, semester I-2021, persentase penduduk miskin di Maluku tercatat 17,87 persen, terbesar keempat setelah Papua (26,86 persen), Papua Barat (21,84 persen), dan NTT (20,99 persen).

"Maluku tidak akan sanggup keluar dari jerat keterbatasan ekonomi jika hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tahun 2021, PAD Maluku tercatat Rp 3,31 triliun. Di tahun 2022, bahkan ditargetkan menurun menjadi Rp 2,87 triliun. Karenanya, butuh dukungan dari Pemerintah Pusat, salah satunya melalui Dana Transfer dan Dana Desa (DT-DD)," Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Gubernur Maluku Murad Ismail, di Jakarta, Kamis (16/12).

Baca juga : Bamsoet Dorong Percepatan Reformasi Agraria

Ironisnya, sambung Bamsoet, untuk tahun anggaran 2022, DT-DD Maluku justru mengalami penurunan dari Rp 12,88 triliun menjadi Rp 11,87 triliun. Padahal, peningkatan DD sangat diperlukan sebagai sumber pendanaan berbagai program pembangunan di Maluku.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, agar keluar dari jerat keterbatasan ekonomi, Pemerintah Pusat juga harus membantu Maluku mengembangkan berbagai destinasi wisata yang berpotensi membuka banyak lapangan pekerjaan, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah. Dengan luas wilayah mencapai 712,480 Km persegi, yang luas daratan hanya 7,4 persen atau 54.184 Km persegi dan ada 1.412 pulau, Maluku memiliki beragam objek wisata berkelas dunia. Data Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Maluku mencatat, pada 2019, setidaknya ada 280 wisata bahari, 191 wisata alam, 359 wisata sejarah/budaya, dan 14 wisata buatan di Provinsi Maluku.

Baca juga : Pemerintah Targetkan Vaksinasi WHO Tercapai Sebelum Natal

Bamsoet menerangkan, Pulau Run yang berada di Kepulauan Banda di Maluku, memiliki nilai sejarah, yang bisa dikembangkan untuk menarik turis. Di masa lalu, Pulau Run dikuasai Inggris, sangat kaya dengan pohon pala, rempah-rempah yang sangat mahal di dunia Barat, bahkan harganya bersaing dengan harga emas. Belanda melalui VOC ingin menguasai monopoli rempah-rempah di Kepulauan Banda, sehingga terus menerus berperang dengan Inggris.

"Keduanya akhirnya berdamai dengan menandatangani Traktat Breda, yang isinya sepakat berdamai dengan melakukan tukar guling. Belanda menyerahkan Nieuw Netherland (Manhattan) kepada Inggris, sedangkan Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda," jelas Bamsoet.

Baca juga : Pemkot Bogor Larang Penggunaan Plastik Di Pasar Tradisional

Kepala Badan Hubungan penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia ini menerangkan, Maluku juga memiliki Pantai Panjang Tual di Kepulauan Kei, pantai dengan pasir putih yang sangat indah. Sangat kontras dengan birunya laut yang begitu jernih. Suasana pantai yang begitu bersih dan masih asri juga membuat pengalaman berwisata menjadi semakin menarik.

"Selain keberpihakan di sektor pengembangan ekonomi dan pariwisata, keberpihakan pemerintah juga perlu ditunjukan di sektor politik. Setelah berakhirnya kepemimpinan Presiden Soekarno, hingga saat ini belum pernah ada lagi putra-putri Maluku yang ditunjuk menjadi menteri ataupun tampil dalam kepemimpinan nasional," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.