Dark/Light Mode

Atasi Gejolak Harga Impor

Ayo, Mulai Swasembada Kedelai

Sabtu, 12 Maret 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persoalan pasokan dan tingginya harga kedelai merupakan masalah rutin yang terjadi setiap awal tahun. Sebab, Indonesia dipaksa untuk terus impor sebagai upaya menutupi tingginya kebutuhan dalam negeri.

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengatakan, solusi permasalahan ini cuma satu, yaitu swasembada. Harus ada kemauan keras dari bangsa ini untuk menghentikan kebiasaan impor terhadap setiap bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Seperti halnya kedelai, lanjut Firman, hampir seluruh penduduk Indonesia mengkonsumsi tahu dan tempe yang bahan utamanya kedelai.

Baca juga : Petani & Pelaku Usaha Sumsel Antusias Sambut Taxi Alsintan Kementan

“Sementara petani kita ini belum mampu untuk budi daya atau swasembada, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, ya kita harus impor,” ucapnya.

Firman bilang, impor untuk menutupi defisit dalam negeri bisa dimaklumi, namun tidak boleh dibudayakan. Apa pun yang menjadi kebutuhan utama nasional, negara harus fokus untuk pemenuhannya dari dalam negeri. Tidak boleh lagi terlalu bergantung kepada importase pangan yang ujung-ujungnya membuat rakyat kesulitan.

Untuk jangka panjang, harus ada rencana kerja yang konkret mengatasi persoalan kedelai nasional. Toh komoditi ini sebenarnya bisa dibudidayakan di dalam negeri.

Baca juga : Airlangga Minta AMPG Mulai Persiapkan Strategi Pemenangan Pemilu

“Untuk swasembada gampang, cukup satu kalimat saja, ada kemauan,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Komoditi kedelai, lanjut dia, memang dianggap tidak menarik karena tidak ada kepastian harga. Kedelai impor dianggap lebih murah daripada hasil panen petani.

Akibatnya, 90 persen kebutuhan nasional saat ini semuanya dari impor. Untuk meningkatkan gairah petani, harus ada perbaikan harga untuk kedelai lokal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.