Dark/Light Mode

Polemik Paris Fashion Week, DPR Sayangkan Ada Miskomunikasi

Kamis, 17 Maret 2022 21:27 WIB
Anggota DPR Hetifah Sjaifudian/Ist
Anggota DPR Hetifah Sjaifudian/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian sangat menyayangkan ada miskomunikasi dalam perhelatan yang diklaim Paris Fashion Week (PFW), sehingga menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"Ini menjadi bahan evaluasi kita supaya tidak terjadi lagi seperti ini," ujar Hetifah kepada wartawan.

Menurut dia, akibat kontroversi yang terjadi di dunia maya maupun dunia nyata itu, nama Indonesia ikut terbawa-bawa. "Karena membawa nama kita (Indonesia), menjadi kurang baik," imbuhnya.

Meski begitu, politisi Partai Golkar ini berharap ke depannya produk-produk Indonesia membutuhkan event dan momen-momen untuk memperkenalkan produk ke keluar negeri. "Ini menjadi pekerjaan rumah juga untuk pemerintah dan DPR," ujarnya.

Hetifah menekankan, produk dalam negeri memang membutuhkan kesempatan untuk ekspose.

Baca juga : DPR: Gaduh Klaim Brand Lokal Tampil Di Paris Fashion Week Coreng Indonesia

Terpisah, pengajar hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menyesalkan bahwa Gekraf (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) menggelar acara yang penamaannya justru mengundang protes dari Paris Fashion Week.

"Alih-alih menciptakan brand baru yang membanggakan Indonesia, justru mencoreng nama Indonesia dan tidak produktif bagi dunia fashion dan industrinya di Indonesia," ujar pendiri Synergy Policies ini kepada wartawan, Kamis (17/3).

Dia mengaku, pernah melakukan studi kecil untuk menjajaki bentuk promosi yang disarankan oleh pelaku industri fashion, dan menemukan bahwa fashion itu ada ragam tingkatan kreativitas serta pangsa pasar.

Mulai dari fashion barang-barang konsumen yang sifatnya untuk diproduksi massal, seperti pakaian dan kelengkapan aksesoris untuk sehari-hari. Sampai fashion yang sifatnya untuk diproduksi dalam jumlah terbatas agar unik, dan harga jualnya terjaga tinggi.

Dinna mencontohkan produk fashion terbatas, seperti haute couture, atau tenun ikat dan batik kualitas tinggi.  Menurutnya, masing-masing butuh promosi yang bentuknya berbeda-beda.

Baca juga : CP Aramco Terus Naik, Pengamat Sarankan Konversi LPG Ke Kompor Induksi

"Yang haute couture butuh fashion show tetapi kemasannya bisa diolah agar menguasai dulu pangsa pasar terdekat,” katanya.

Misalnya, bisa dibuat fashion show tahunan untuk mendahului program penghargaan musik/film se-Asia seperti Mnet atau Asian Film Awards Academy, atau se-Indonesia.

Tapi untuk produk-produk sehari-hari, yang penting justru kerja sama dengan berbagai brand besar. Ini untuk menitipkan desainer-desainer Indonesia memproduksi sebagian koleksi musim panas atau musim semi, misalnya.

Dinna mengatakan, bisa juga dikembangkan program promosi di kalangan kaum muda Indonesia di pentas-pentas seni sekolah. Cara ini bisa dilaksanakan karena sebenarnya sekolah-sekolah seni sebelum pandemi sudah punya program kunjungan ke sekolah-sekolah.

Selain itu, dirinya juga menyerukan agar pemerintah mesti konsisten membesarkan nama Indonesia dan Fashion Week-nya.

Baca juga : Tuai Kritik, DPRD Kota Bandung Batalkan Pengadaan Smartphone

Ina Raya, Desainer yang juga Founder Komunitas Fashionpreneurindo menyayangkan jika kepergian para brand lokal hanya sekadar mengejar branding saja.

"Ini kembali pada kejujuran. Kalau tidak ke PFW yang asli ya jangan pakai hashtag PFW. Bukannya membanggakan tapi malah memalukan," tuturnya.

Ina menyebut, Indonesia sudah memiliki Indonesia Fashion Week (IFW) yang sudah mendekati PFW. Dan hal ini menjadi tugas Kemenparekraf untuk lebih menggaungkannya lagi.

"Saya yakin IFW bisa kok jadi ajang bergengsi sekelas PFW. Apalagi Indonesia punya desainer-desainer bagus, yang cuma kurang publish aja ke lua. Ini yang harus ditingkatkan," katanya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.