Dark/Light Mode

Kamrussamad: Waspadai Kenaikan Biaya Impor Dampak Pelemahan Rupiah

Senin, 11 Juli 2022 18:59 WIB
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad meminta pemerintah untuk mewaspadai kenaikan biaya impor, sebagai dampak dari terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Diketahui, pada perdagangan 5 Juli 2022 silam, rupiah menyentuh level psikologis baru dengan posisi di atas Rp 15 ribu per dolar AS.

Baca juga : Tebar Hewan Kurban, Netty Aher: Idul Adha Momentum Saling Berbagi

Karena itu, dia mengingatkan dampak pelemahan rupiah harus diantisipasi, khususnya untuk komoditas bahan baku yang berasal dari negara lain.

"Pelemahan nilai tukar rupiah bisa memicu imported inflation atau kenaikan biaya impor," kata Kamrussamad dalam keterangannya, Senin (11/7).

Baca juga : Tutup Masa Sidang, DPR Sudah Sahkan 11 UU Dan 4 RUU Inisiatif

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan sejauh ini memang imported inflation belum dirasakan karena produsennya masih menahan harga di tingkat konsumen. Hal ini tentu akan berdampak sistematis kepada kenaikan harga-harga.

"Tapi kalau rupiah tertekan, biaya impor akan naik signifikan akibat selisih kurs dan imbasnya ke konsumen juga," jelasnya.

Baca juga : DPR Desak Pemerintah Independen Pilih PJ Kepala Daerah

Lebih lanjut Kamrussamad mengatakan inflasi indeks harga konsumen di Juni ini meningkat 4,35 persen dibanding tahun sebelumnya. Padahal Mei dan Juni lalu, nilai tukar rupiah masih di bawah Rp 15.000.

"Apabila tidak diantisipasi, persoalan ini akan mendorong kenaikan inflasi yang saat ini sudah tinggi," tegasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.