Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Neraca Perdagangan Jangan Sampai Minus
Jaga Ketahanan Energi Ya Biar Tak Seperti Sri Lanka
Selasa, 6 September 2022 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan mengingatkan Pemerintah menjaga ketahanan pangan dan energi, agar tak berakhir seperti Sri Lanka sebagai negara bangkrut. Apalagi, kondisi impor Indonesia saat ini masih tinggi.
Anggota Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, pangan dan energi kita masih banyak yang impor. Kondisi ini berpotensi memburuk.
Baca juga : AS-RI Sepakati Percepatan Transisi Ke Energi Terbarukan
“Kedua hal itu akan menjadi substansi pokok ke depan,” ujar pria yang akrab disapa Demer ini, kemarin.
Politikus Golkar ini mengungkap, banyak negara yang jatuh berawal dari ketahanan energinya yang lemah. Hal itu diperparah dengan pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan. Disusul perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan ketahanan energi negara beberapa negara berkurang.
Baca juga : Pengalihan Subsidi Untuk Jaga Ketahanan Ekonomi
Demer mengatakan, energi sangat mahal. Dalam kasus Sri Lanka, ekspor neraca perdagangan minus dan tidak bisa pinjam dana ke mana-mana. Akhirnya, negara tidak bisa impor energi dan pemerintahan runtuh.
Demer memaparkan sejumlah alasan mengapa sektor pangan dan energi menjadi hal pokok agar tak terjerumus masuk menjadi negara bangkrut seperti Sri Lanka.
Baca juga : Jokowi: Tolong Dihitung Betul, Jangan Sampai Menurunkan Daya Beli Masyarakat
“Begitu perekonomian jatuh, maka pemerintahan biasanya ikut jatuh, baik itu negara demokratis maupun negara otokratis,” kata dia.
Kejadian di Sri Lanka, lanjutnya, harga sepeda tiba-tiba naik lima kali lipat karena sudah nggak bisa pakai mobil, lantaran tidak bisa impor minyak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya