Dark/Light Mode

Data Lembaga Negara Bocor

Jangan Kalah Sama Peretas

Kamis, 15 September 2022 07:50 WIB
Hacker Bjorka. (Foto: Istimewa)
Hacker Bjorka. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti lemahnya tingkat keamanan data siber lembaga negara, sehingga bisa dengan mudah diretas dan bocor secara beruntun dalam waktu berdekatan. Kelompok peretas itu dikenal dengan nama Bjorka.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harusnya menjadi garda terdepan mengamankan data siber lembaga negara dan juga data pribadi masyarakat. Apalagi, data institusi negara atau pejabat mudah dijebol oleh orang per­orangan atau kelompok.

Baca juga : Imin Langsung Parno

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mengatakan, kejadian ini menjadi peringatan bahwa kita masih lose (kalah) di dunia siber. Di era digital saat ini, setiap lembaga negara kudu mampu berlindung dari peretasan data yang membahayakan. Apalagi yang sifatnya rahasia atau konfidensial.

Peretasan ini bisa mengganggu keamanan negara, karena (data) dijual di darkweb dan sebagainya. “Apa yang dilakukan presiden dengan membentuk tim khusus atasi Bjorka adalah salah satu keseriusan menanggapi ini,” ujar politikus Partai Gerindra ini

Baca juga : Banyak Data Bocor, Puan Desak Pemerintah Segera Audit Keamanan Siber

Fadli bilang, seharusnya kementerian dan lembaga terkait harus intropeksi, jangan hanya melaporkan hal-hal yang baik, tapi sebenarnya tidak. Selain itu, Pemerintah mesti meningkatkan kewaspadaan dengan cara lebih serius dalam meningkatkan keamanan di dunia siber.

Anggota Komisi I Nurul Arifin menambahkan, kementerian atau lembaga negara wajib bersinergi mengusut kebocoran data ini. Selanjutnya, jaga ketat data dengan sistem keamanan digital. “Kita berharap sistem peralatan yang lebih canggih dapat menangkal hacker,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi: Semua Negara Sekarang Susah, Urusan BBM Juga Begitu…

Nurul meminta Pemerintah memperbanyak sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi atau IT. Tentunya, ahli teknologi yang memiliki kemampuan mumpuni untuk dapat menghalau hacker maupun kejahatan siber lainnya.

“Paling tidak, ada open recruitment SDM yang terlatih atau skillful (mahir) di setiap kementerian dan lembaga. Apakah programmer, IT support, security engineer, dan sebagainya,” imbau politikus Partai Golkar ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.