Dark/Light Mode

Terima Dubes Lahcene Kaid Slimane

Ketua MPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Bilateral RI-Aljazair

Rabu, 7 Desember 2022 15:11 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) benerima Duta Besar Aljazair untuk Indonesia Lahcene Kaid Slimane, di Jakarta, Rabu (7/12). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) benerima Duta Besar Aljazair untuk Indonesia Lahcene Kaid Slimane, di Jakarta, Rabu (7/12). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Duta Besar Aljazair untuk Indonesia Lahcene Kaid Slimane sepakat untuk meningkatkan transformasi kerjasama hubungan Indonesia-Aljazair yang bernilai sejarah menjadi hubungan yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara. Hubungan diplomatik Indonesia dan Aljazair mempunyai akar kesejarahan yang sangat mendalam. Indonesia menjadi negara yang aktif mendukung perjuangan kemerdekaan Aljazair, dan menjadi salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 1962.

"Ketika Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan di Bandung tahun 1955, dan Aljazair masih dijajah Prancis, Indonesia melalui Presiden Soekarno mengundang para pejuang kemerdekaan Aljazair untuk menghadiri KAA. Ini adalah manifestasi nyata dari amanat Konstitusi Indonesia, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di muka bumi harus dihapuskan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Dubes Lahcene Kaid Slimane, di Jakarta, Rabu (7/12).

Baca juga : Di Rapimnas Kadin, Airlangga Dorong Pengembangan Ekonomi Digital

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Indonesia memandang Aljazair sebagai pasar yang cukup potensial bagi komoditi ekspor, khususnya lemak, minyak nabati, kopi, teh, dan rempah-rempah. Sektor lain yang juga penting yakni partisipasi BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam proyek energi dan infrastruktur di Aljazair.

Dia melanjutkan, dunia Muslim hingga saat ini juga masih dihadapkan pada tantangan radikalisme dan terorisme. Sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Aljazair dan Indonesia dapat membangun solidaritas dan soliditas bersama dalam berbagai dimensi kerja sama.

Baca juga : Erick Dorong Peningkatan Kolaborasi Berkelanjutan PNM dengan BUMN Lain

“Termasuk dalam memperkuat konsep Islam yang damai, moderat, dan toleran. Kita memiliki tugas berat sekaligus mulia, untuk dapat membuktikan kepada dunia, bahwa Islam sesungguhnya adalah agama yang mencintai perdamaian dan menghormati perbedaan," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, Indonesia dan Aljazair juga harus terus bekerja sama dalam memperjuangkan kepentingan umat muslim di dunia. Salah satunya adalah dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan yang sejati.

Baca juga : Dubes Panama Kunjungi Batam, Gali Potensi Kerja Sama Maritim

"Indonesia sangat mengapresiasi inisiatif Aljazair pada rekonsiliasi perselisihan internal faksi politik di Palestina yang menjadi momen bersejarah, yang 14 faksi politik Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, bersepakat untuk menyelenggarakan Pemilu dalam jangka waktu setahun mendatang. Hal ini sejalan dengan semangat Indonesia untuk mewujudkan amanat Konstitusi mengenai perdamaian dunia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.