Dark/Light Mode

Gobel: Investasi Jepang Bukan Cuma Perkara Duit, Soal SDM Nomor 1

Sabtu, 1 Juli 2023 20:44 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kanan) bersama pemimpin delegasi Jepang, Wada Yoshiaki (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kanan) bersama pemimpin delegasi Jepang, Wada Yoshiaki (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel mengatakan, kehadiran Jepang di Indonesia bukan hanya untuk berinvestasi. Tetapi juga untuk membangun sumberdaya manusia Indonesia.

“Jadi, bukan hanya soal uang. Jepang mempunyai dimensi pembangunan sumberdaya manusia dan pengembangan lingkungan hidup,” kata Gobel, saat menyampaikan hasil pertemuan dengan delegasi parlemen Jepang pada Rabu (28/6), di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Belum lama ini, tiga anggota parlemen Jepang: Wada Yushiaki, Ozaki Masanao, dan Matsumoto Hisashi melakukan kunjungan ke Indonesia. Selain bertemu Gobel, mereka juga melakukan kunjungan ke Yayasan Matsushita-Gobel, yang bergerak di bidang pengembangan sumberdaya manusia.

Selain itu, ketiganya juga mengunjungi perusahaan-perusahaan Jepang maupun proyek investasi Jepang di Indonesia.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam, hadir Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji. Sedangkan Gobel, didampingi Ratih Megasari Singkaru dan M Farhan.

Pertemuan tersebut membahas banyak hal seperti situasi politik global, perubahan iklim, ancaman krisis pangan dunia, dan investasi.

Yang utama dan panjang dibicarakan adalah soal pembangunan sumberdaya manusia, pendidikan, kesehatan, dan pertanian serta perikanan.

Gobel mengatakan, selama 65 tahun, hubungan kedua negara berjalan baik dan tak mengalami masalah.

"Ini karena keduanya saling menghormati, saling memberi manfaat, dan lebih menekankan hubungan dari hati ke hati, bukan pocket to pocket. Benefit itu ada dari hadirnya rasa saling percaya,” tutur Gobel.

Baca juga : Jokowi Ingatkan Polri, Jangan Cuma Tajam Ke Bawah, Tapi Tumpul Ke Atas

Politisi NasDem ini mengatakan, Jepang hadir di Indonesia tak sekadar membuat produk lalu menjualnya. Yang utama dan pertama adalah membangun sumberdaya manusianya.

“Sebelum membuat produk, yang pertama harus dilakukan adalah menyiapkan sumberdaya manusianya. Dalam budaya Jepang, tidak ada konsep mempekerjakan manusia, tapi memanusiakan manusia," papar Gobel.

Contoh konkretnya adalah investasi otomotif Jepang di Indonesia, yang sangat mengakar. Karena diawali dengan penyiapan sumberdaya manusia.

"Jadi, transfer teknologi sudah terjadi. Dimulai dengan transfer of job lalu transfer of know how, dan akhirnya substansi transfer of technology. Itulah tahap-tahap transfer teknologi,” jelas Gobel.

Itu sebabnya, dalam kegiatan investasi di Indonesia, Jepang tak membawa banyak tenaga kerja. Ini bisa dilihat pada investasi Jepang di bidang otomotif, atau pembangunan MRT di Jakarta.

Gobel menuturkan, Indonesia memiliki sumberdaya alam dan pasar yang besar. Sedangkan, Jepang memiliki keunggulan di bidang teknologi dan pengalaman, sebagai negara yang maju lebih dulu.

“Jadi, kedua negara saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Investasi Jepang juga membuka lapangan kerja, yang besar bagi penduduk Indonesia. Produk Jepang di Indonesia, juga diekspor ke negara-negara lain," beber Gobel.

"Ini bukti adanya transfer teknologi. Ke depan, kita akan memperkuat investasi di bidang pertanian, pangan, dan kesehatan. Hubungan di bidang pendidikan yang sudah bagus, juga harus ditingkatkan lagi,” imbuhnya.

Wada Yoshiaki, yang memimpin delegasi parlemen Jepang,m mengatakan, pihaknya menawarkan kerja sama pertahanan. Seperti menjaga perbatasan laut, kerja sama pendidikan, pertukaran pemuda, dan magang serta pelatihan kerja di Jepang.

Baca juga : Amerika Investasi Rp 7,5 Triliun Bangun Industri Panel Surya Di Batang, Kinerja Bahlil Diapresiasi

"Saya berharap, apa yang kita diskusikan, bisa diwujudkan. Bukan hanya dibicarakan,” katanya.

Matsumoto Hisashi, yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang dokter yang berpengalaman praktik 30 tahun, mengajak Indonesia untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial.

Sedangkan Ozaki Masanao, yang 12 tahun menjadi gubernur mengatakan, Jepang banyak membutuhkan tenaga kerja yang bisa diisi oleh tenaga kerja dari Indonesia.

Menanggapi hal itu, Gobel mengatakan, lembaga pendidikan di Jepang kekurangan siswa. Sedangkan Indonesia, butuh lembaga pendidikan yang lebih banyak dan lebih berkualitas.

"Ini bisa saling mengisi,” katanya.

Ratih Megasari Singkaru, Anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan menambahkan, Indonesia butuh pendidikan vokasi dan politeknik yang berkualitas, dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

“Tentu baik sekali, jika pelajar Indonesia bisa mengikuti pendidikan vokasi tingkat menengah dan politeknik di Jepang,” katanya.

Sedangkan M Farhan, Anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan hubungan luar negeri berharap, Jepang bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam pengamanan laut Indonesia.

“Sejak Covid-19, anggaran penjagaan perbatasan laut dikurangi hingga 50 persen,” katanya.

Baca juga : Amerika Investasi Rp 7,5 Triliun Bangun Industri Panel Surya Di Batang, Ini Kata Bahlil

Soal ini, Wada mengatakan, negaranya memiliki teknologi yang baik dalam menjaga perbatasan laut.

Menanggapi pernyataan para anggota parlemen Jepang, Gobel mengatakan, Jepang memiliki peluang yang baik untuk berinvestasi di bidang kesehatan.

Dia bilang, sekitar 95 persen alat kesehatan Indonesia masih impor. Selain itu, Indonesia juga masih kekurangan dokter, apalagi dokter spesialis.

"Jadi, Indonesia dan Jepang bisa menjalin kerja sama yang baik di bidang kesehatan. Industri Kesehatan termasuk industri strategis, dan bisa dikembangkan menjadi industri pertahanan,” katanya.

Pertemuan tersebut juga membahas pembangunan Ibuka Kota Negara (IKN). Dalam konteks ini, Gobel memastikan, Jepang siap berinvestasi.

"Bahkan para pengusahanya sudah datang ke IKN,” ucapnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.