Dark/Light Mode

Amerika Investasi Rp 7,5 Triliun Bangun Industri Panel Surya Di Batang, Ini Kata Bahlil

Minggu, 25 Juni 2023 14:32 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Bahlil Lahadalia, menyaksikan penandatangan pra-kerja sama investasi Rp 7,5 triliun di Amerika Serikat, Jumat 23/6. Foto: Instagram/bahlillahadalia)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Bahlil Lahadalia, menyaksikan penandatangan pra-kerja sama investasi Rp 7,5 triliun di Amerika Serikat, Jumat 23/6. Foto: Instagram/bahlillahadalia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, bertandang ke Amerika Serikat, Jum'at (23/6), untuk menyaksikan penandatangan investasi 500 juta dolar AS atau Rp 7,5 triliun (kurs Rp 15.045). Investasi ratusan juta dolar itu digunakan untuk membangun industri panel surya di Batang, Jawa Tengah. 

Investasi di sektor energi hijau ini melibatkan SEG Solar Inc, ATW Group (mitra Indonesia) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Ketiganya meneken pernjanjian pra-kerja sama, di hari pertama kunjungan Bahlil ke AS.

Selain Bahlil, tampak juga hadir Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani. Sementara dari pihak swasta hadir Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, CEO SEG Solar Inc, Jim Wood, Founder ATW Group, Antonius Weno, dan Direktur ATW Group, Victor Samuel. 

Menteri Bahlil bilang penandatanganan kerja sama ini adalah sebuah bentuk upaya dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi.

Baca juga : Satgas TPPO Jangan Gentar

“Kita datang ke Amerika sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Indonesia untuk meyakinkan investor Amerika untuk berinvestasi di Indonesia," kata Bahlil.

Selain itu, kerja sama ini juga bagian dari proses awal untuk mendorong keterbukaan antara Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. 

Apalagi dengan adanya Inflation Reduction Act (IRA) yang dapat mempengaruhi minat investasi perusahaan ke Indonesia dan juga terhadap ekosistem kendaraan listrik secara global.

"Produknya tidak hanya untuk diekspor ke Amerika, tapi juga ke negara lain. Jangan ada lagi persepsi bahwa seolah-olah kita hanya fokus pada investasi negara tertentu,” lanjutnya.

Baca juga : Australia-Indonesia Bangun Fasilitas Keselamatan Maritim Dan Inspeksi Kapal

Bahlil menambahkan, kerja sama ini terlaksana berkat kolaborasi yang baik serta dukungan penuh dari pihak-pihak terkait, terutama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, DC, Amerika Serikat.

Dubes Rosan menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan dukungan dari Menteri Investasi  beserta jajarannya dalam menyaksikan penandatanganan perjanjian ini. 

Menurutnya, melalui upaya yang luar biasa, serta pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, dapat dihasilkan suatu kesepakatan yang konkret khususnya dalam bidang investasi. 

Ditambah lagi dengan adanya insentif dari Pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan yang melakukan investasi di negara rekan (friendshoring). Perjanjian ini juga akan memperkuat kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat.

Baca juga : Jokowi Resmikan Tzu Chi Hospital, Devisa Rp 170 Triliun Jangan Melayang Lagi

“Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan,” imbuh Rosan.

SEG Solar melalui perusahaan joint venture-nya ATW Group dari Indonesia akan membangun fasilitas manufaktur panel surya dan modul surya berkapasitas hingga 5 Giga Watt (GW) dengan rencana total nilai investasi mencapai 500 juta dolar Amerika dan akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia.

Sebagai informasi, Amerika Serikat menempati peringkat ke-6 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia dengan total investasi USD9,4 miliar selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023. 

Sektor investasi paling dominan dari Amerika Serikat adalah Pertambangan. Jasa Lainnya; Listrik, Gas dan Air; Industri Kimia dan Farmasi; serta Industri Makanan. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.