Dark/Light Mode

Terbang Ke Filipina, Christina Aryani Temui 140 WNI Korban TPPO

Sabtu, 15 Juli 2023 09:41 WIB
Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani menemui 140 WNI korban TPPO di Filipina. (Foto: Ist)
Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani menemui 140 WNI korban TPPO di Filipina. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani terbang ke Filipina menemui secara langsung 140 WNI yang menjadi korban perusahan online scam yang berhasil diselamatkan kepolisian setempat. Politisi Golkar itu ingin memastikan proses pemulangan korban ke Indonesia berjalan lancar.

Christina mengatakan, isu ini penting dikawal untuk memberi peringatan keras pada para pelaku atau sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bahwa negara-negara ASEAN tengah sangat serius melakukan pemberantasan perdagangan orang ini.

Menurut dia, kasus di Filipina ini adalah salah satu kasus yang marak di negara-negara ASEAN lain, seperti Laos dan Kamboja. Adanya operasi kepolisian Filipina ini makin membuka mata jika korban TPPO banyak sekali. Adapun nama perusahaan yang melakukan TPPO adalah Xinchuang Network Technology Inc alias Hong Tai.

Baca juga : Kinerja Mendag Kerek Elektabilitas PAN, Zulhas: Ini Hasil Kerja Tim

“Setidaknya ini pesan kepada para pelaku atau sindikat bahwa negara-negara ASEAN sedang sangat serius menyikapi isu ini," kata Christina dalam keterangannya, Sabtu (15/7).

Christina menemui para korban di Las Pinas City ditemani Atase Kepolisian KBRI Manila dan pejabat terkait lainnya. Dalam amatannya, Christina menemukan berbagai macam alasan para korban tergiur bekerja di Filipina dan terjebak dalam sindikat TPPO. Termasuk bagaimana mereka direkrut.

Christina membeberkan, mereka direkrut untuk menjalankan berbagai peran dalam perusahaan online scam tersebut. Seperti sebagai marketing, customer service, penerjemah, model, dan juga divisi personalia.

Baca juga : Kemlu Berhasil Memulangkan 14 WNI Korban TPPO Di Myanmar

Christina meyakini, WNI korban TPPO dengan modus serupa di Filipina masih banyak dan butuh pengungkapan lebih lanjut. Inilah gunanya kerja sama antar ASEAN agar kasus serupa bisa diungkap. “Karena kami meyakini korbannya masih banyak sekali. Di Kamboja dan Laos itu juga sangat banyak. Perlu diungkap semua," tegasnya.

Saat ini, Christina mengakui penanganan oleh pihak KBRI Manila untuk memastikan pemulangan mereka sudah dilakukan maksimal. Termasuk kerja sama KBRI Manila dengan pihak-pihak terkait di Filipina antara lain Biro Imigrasi dan Kepolisian Filipina.

"Kita berharap proses pemulangannya lancar sampai ke tanah air dan tentu akan ada proses lanjut di tanah air sebelum dikembalikan ke keluarga," pungkas Christina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.