Dark/Light Mode

Charles Honoris Minta Pemerintah Respons Serius Soal Pelarangan Vape Varian Rasa

Sabtu, 30 Desember 2023 18:51 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR Charles Honoris (Foto: Ist)
Wakil Ketua Komisi X DPR Charles Honoris (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta Pemerintah Indonesia merespons serius desakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penggunaan rokok elektrik atau vape dengan berbagai varian rasa

"Saya rasa kekhawatiran dari WHO harus kita tanggapi juga secara serius. Pemerintah harus mengkaji tentang perlu-tidaknya melakukan pelarangan terhadap vape dengan perasa atau memperketat penjualan vape secara umum, khususnya penjualan kepada yang di bawah umur," ujar Charles kepada wartawan, Kamis (28/12/2023).

Politikus PDI Perjuangan ini menganggap, regulasi terkait penggunaan vape di Indonesia masih belum memadai.

Menurutnya, saat ini banyak vape yang dijual tanpa pengawasan pemerintah.

Baca juga : Konflik Meluas, Pemerintah Siapkan Skema Pemulangkan WNI Dari Lebanon

"Saya melihat saat ini industri vape di Indonesia masih belum banyak diatur secara regulasi. Tentunya dengan demikian pengawasan terkait dengan keamanan produk juga menjadi kendala," tegasnya.

Ia juga menambahkan, banyak produk vape dijual tanpa adanya pengawasan dari otoritas kesehatan di Indonesia.

Sehingga, asal-usul cairan yang digunakan dan dampak negatif terhadap kesehatan penggunanya tidak jelas.

Charles mengimbau pemerintah mengatur industri vape, mulai dari sisi produksi hingga penggunaannya di masyarakat.

Baca juga : Kepala BPIP Minta Para Guru Segera Ajarkan BTU Pendidikan Pancasila

"Ke depan industri vape ini harus diatur lebih ketat oleh pemerintah. Pemerintah harus mengatur mulai dari sisi produksi, distribusi maupun penggunaannya oleh masyarakat. Badan POM, misalnya, harus dilibatkan untuk memastikan bahwa cairan-cairan yang digunakan di vape ini masuk dalam standar aman untuk dikonsumsi manusia," imbau Charles.

Sebelumnya, WHO telah mendesak seluruh negara untuk melarang penggunaan rokok elektrik atau vape dengan berbagai varian rasa.

Beberapa peneliti, aktivis, dan pemerintah melihat vape sebagai alat utama untuk mengurangi dampak kematian dan penyakit akibat merokok konvensional.

Namun, WHO menegaskan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vape lebih "aman" dari rokok konvensional.

Baca juga : Relawan Santri Ganjar Gelar Pelatihan Budi Daya Jamur Tiram

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan vape.

Termasuk, risiko kecanduan nikotin di kalangan non-perokok konvensional, terutama anak-anak dan remaja.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.