Dark/Light Mode

Gobel: Daerah Harus Mandiri, Kreatif Cari Pendanaan Sendiri

Sabtu, 27 Januari 2024 14:40 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dalam peringatan HUT ke-21 Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Sabtu (26/1/2024). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dalam peringatan HUT ke-21 Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Sabtu (26/1/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator, Industri, dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengajak pimpinan daerah untuk mandiri dan cerdik bersinergi dalam membangun daerahnya.

"Ekonomi dunia sedang berat. Hal ini menekan APBN, sehingga ada refocusing anggaran, yang berdampak pada berkurangnya kucuran anggaran ke daerah. Karena itu daerah harus selalu kreatif dalam mendayagunakan dan mencari sumber-sumber pendanaan sendiri,” kata Gobel, dalam peringatan HUT ke-21 Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Sabtu (26/1/2024).

Peringatan itu digelar dalam Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bone Bolango, yang dipimpin Halid Tangahu selaku Ketua DPRD.

Hadir pula Pejabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Bupati Bone Bolango Merlan S Uloli, dan jajaran pimpinan daerah.

Untuk itu, Gobel mengajak pimpinan daerah seperti bupati, wali kota, DPRD, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk bersinergi dengan anggota DPR RI dalam mengoptimalkan keterbatasan anggaran dari pemerintah pusat.

Bisa juga, bersinergi dalam menggaet investasi nasional maupun investasi asing.

Menurut Gobel, di era ekonomi hijau, daerah juga harus kreatif dan cerdik. Misalnya, dengan menggaet pengusaha Jepang dalam skema carbon credit.

Baca juga : Wakil Ketua KPK: Biar Tambah Seru

Mereka menanam kakao di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Hasilnya mereka serap lagi dan kini sudah menghasilkan produk coklat merk Otanaha, yang diambil dari nama benteng di Gorontalo.

"Coklat ini dipasarkan di Jepang, Prancis, dan Indonesia. Petani Gorontalo diuntungkan oleh program reduksi emisi CO2,” jelas Gobel.

Di sisi lain, Gobel menyampaikan, anggaran APBD harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menciptakan lapangan kerja, menaikkan pendapatan masyarakat, yang berujung kemampuan untuk menekan kemiskinan.

"Sejak terbentuk pada tahun 2000, Gorontalo bertahan sebagai provinsi termiskin kelima di Indonesia. Ini karena APBD tidak digunakan untuk semaksimal mungkin bagi kesejahteraan masyarakatnya,” papar Gobel.

Dia bilang, mayoritas penduduk Bone Bolango berprofesi sebagai petani dan nelayan. Karena itu, menurutnya, APBD harus berpihak pada mereka.

Sebagai wakil rakyat Gorontalo, Gobel telah melakukan uji coba pertanian padi, jagung, dan singkong. “Semuanya tidak menggunakan pupuk subsidi. Hasilnya luar biasa. Untuk padi dan jagung, naik dua kali lipat,” beber Gobel.

Baca juga : Universitas Mercu Buana Gelar Pelatihan bagi UMKM Pertahankan Bisnis

Untuk singkong, produksinya naik hingga 10 kali lipat. Per batang, petani singkong umumnya hanya bisa memanen 3-5 kg. Yang ditanam Gobel, per batang bisa mencapai 30 kg.

Padahal, saat ditanam di Banten dengan bibit yang sama dan perlakuan serta pupuk yang sama, hanya menghasilkan 15 kg per batang.

"Jadi, tanah Gorontalo sangat subur. Bayangkan, dalam satu hektar bisa menghasilkan 300 ton. Silakan dihitung berapa pendapatannya, jika per kilogram misalnya dihargai Rp 1.500,” tutur Gobel.

Dengan alasan itu, Gobel mengajak pemerintah daerah untuk tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi dari pemerintah pusat.

“Jumlah subsidi terus berkurang. Jadi pasti jatahnya berkurang dan tidak cukup. Selain itu, pupuk subsidi juga tidak menghasilkan panenan yang optimal. Sekarang saatnya beralih ke pupuk non-subsidi. Di sinilah pentingnya pemihakan dari pemerintah daerah, untuk menciptakan ekosistem agar petani bisa bertani dengan pupuk non-subsidi," urai Gobel.

Dia pun menjelaskan pemikirannya, yang disebut Visi 2051. Melalui visi tersebut, Gobel akan menjadikan Gorontalo sebagai lumbung pangan.

Baca juga : Moeldoko : Pemda Harus Percepat Transisi Ke Kendaraan Listrik

Hasil pangannya, bisa untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya Indonesia timur, serta untuk kepentingan ekspor untuk kawasan Asia Timur.

Secara geografis, Gorontalo diuntungkan karena memiliki jarak lebih dekat ke negara-negara Asia Timur melalui Pelabuhan Anggrek.

Produk pangan tersebut berasal dari pertanian dan perikanan, mulai dari hulu hingga hilir.

"Karena ada industri pangan yang akan dibangun, investasi yang masuk tentu akan menjadi lebih banyak. Akan banyak lapangan kerja tercipta, akan banyak UMKM yang tumbuh,” ujar Gobel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.