Dark/Light Mode

Pupuk Subsidi Kembali Jadi 9,55 Juta Ton

Petani Aman, Produksi Naik

Kamis, 14 Maret 2024 07:10 WIB
Anggota Komisi IV DPR Haerudin. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR Haerudin. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mendukung kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton di tahun 2024. Dengan kebijakan ini, sektor pertanian utamanya di tanaman pangan menjadi jauh lebih aman.

Anggota Komisi IV DPR Haerudin mengatakan, alokasi pupuk subsidi 4,7 juta ton me­mang jauh dari ideal. Jumlah tersebut hanya bisa menyasar tidak sampai 5 juta hektare lahan pertanian. Sementara luas baku lahan sawah saat ini mencapai 7 juta hektare lebih, maka harusnya minimal dialokasikan 14 juta ton pupuk subsidi.

“Kemarin kan kita 4,5 juta ton. Walaupun nilainya (pupuk subsidi) itu 23 atau 25 triliun rupiah, tapi karena (gas) harganya naik, pemerintah hanya bisa menyiapkan sekitar 4,7 juta ton. Karena kondisi petani kita nggak mungkin dibiarkan, akhirnya Presiden mendorong Rp 14 triliun lagi. Akhirnya sampai 9,55 juta ton,” kata Haeruddin di sela-sela Rapat Kerja Komisi IV DPR bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jaja­ran di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Baca juga : Peta Pemangkasan BUMN Sudah Ideal

Haeruddin mengatakan, walau jumlah alokasi ini belum ideal, namun pengembalian alokasi pupuk subsidi ke 9,55 juta ton ini merupakan kabar menggem­birakan bagi sektor pertanian. Dengan besaran alokasi tersebut, petani kita jauh lebih aman.

“Jadi bertaninya aman. Karena back up-nya baik, insya Allah jadi baik. Para petani bertaninya ke depannya jauh lebih baik,” ujar anggota Fraksi PAN ini.

Dia bilang, banyak juga petani kita yang sudah mandiri. Walau­pun pupuk subsidinya terbatas, masih ada pupuk non subsidi, mereka bisa tetap jalan. Petani prinsipnya bagaimana perta­nian selamat, dari tanam sampai panen.

Baca juga : Zulhas: Musim Tanam Dan Panen Bergeser

“Itu petani kita. Jadi kalau kita ditanya hari ini, bagaimana penambahan ini, ya memang kalau secara ideal masih kurang. Tapi 9,55 juta ton itu sesuatu yang sangat strategis. Dan kekuatan petani kita bisa lebih baik, lebih terbela, lebih aman bertaninya,” tegasnya.

Untuk itu, dia berharap Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa segera mencairkan kebutuhan pupuk subsidi petani sebesar 9,55 juta ton ini, sehingga target-target produksi yang diharapkan itu bisa tercapai. Toh, pengalo­kasian besaran pupuk subsidi tersebut sudah disetujui oleh Presiden.

“Dengan pengembalian alokasi pupuk ini, tentu (dam­paknya) bisa lebih meningkat. Karena pertanian jauh lebih aman. Luasan lahan yang di­cakup juga lebih luas. Dan hari ini harus lebih masif karena ini musim bertani,” pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.