Dark/Light Mode

Anggaran Tahun 2025 Turun Tajam

Kemendikbud Introspeksi Dong

Kamis, 6 Juni 2024 07:15 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah saat mengikuti Rapat Kerja Komisi X bersama Menteri Nadiem Makarim di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: DPR RI)
Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah saat mengikuti Rapat Kerja Komisi X bersama Menteri Nadiem Makarim di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: DPR RI)

 Sebelumnya 
Sebaliknya, dia meminta Pimpinan Komisi X DPR untuk memberikan rekomendasi memeriksa seluruh penggunaan APBN yang ada di Kemendik­budristek. Sebab yang terjadi peyaluran APBN untuk program PIP, KIP, dana BOS, dan lainnya ini berantakan.

“Tidak usah tambah anggaran (APBN Kemendikbudristek Tahun 2025) kalau banyak dikorupsi. Saya marah pak Menteri untuk sekian kalinya. Karena memang ini kenyataan di lapangan,” tegasnya.

Dia pun mengingatkan Men­teri Nadiem dan para pejabat eselon I Kemendikbudristek, sebagai pejabat yang dipilih oleh Presiden, harusnya bisa ber­buat yang terbaik untuk rakyat. Sebab kebijakan pendidikan yang ada saat ini belum meng­hadirkan keadilan di tengah masyarakat. Daerah 3T tetap menjadi daerah tertinggal, guru masih banyak yang menangis karena persoalan kesejahteraan, dan penggunaan platform digital yang tidak menjangkau banyak kawasan.

Baca juga : DPRD: Jangan Terapkan Hukum Denda Dulu Deh

“Jadi jangan cuma urus yang besar-besar, triliunan, tapi begitu sampai ke bawah tidak pernah diperhatikan. Omong kosong semua ini,” katanya.

Untuk membuktikan tersebut, dia menantang para pejabat Kemendikbudristek untuk turun langsung ke lapangan. Dalam arti, langsung datang ke sekolah-sekolahnya dan para penerima bantuan PIP. “Kalau hanya turun sampai ke dinas, jawabannya pasti bagus. Tapi coba turun ke rakyat, turun ke penerima orang tua. SK ada, tapi uang nol, sam­pai hari ini,” tegasnya.

Karena itu, dia menolak usulan anggaran tambahan untuk Kemendikbudristek. “Bicara anggaran, jangan ditambah. Saya yakin dan percaya, anggaran turun karena Tuhan lihat air mata orang miskin. Mungkin ini kehendak Tuhan supaya kita koreksi diri. Stop (korupsi) dan bertobat kalau mau bangsa ini baik dan maju,” pungkasnya.

Baca juga : Indo­nesia Vs Irak, Wajib Menang

Di tempat yang sama, Sekjen Kemendikbudristek Suharti menjelaskan, untuk tahun 2024, pagu alokasi Kemendikbudristek adalah Rp 98,99 triliun, dengan pagu per hari ini adalah Rp 101,38 triliun. Adapun selisi­hnya merupakan tambahan dari pendapatan asli Perguruan Tinggi Negeri dan Badan Layanan Umum yang ada di lingkungan Kemendikbudristek. “Dan ada juga dana akselerasi dari dana dari Surat Berharga Negara (SBN) di perguruan tinggi,” jelasnya.

Dia mengakui, pagu indikatif Kemendikbudristek untuk tahun 2025 mengalami penurunan signifikan. Jika pagu Kemen­dikbudristek tahun ini sebesar Rp 101,3 triliun, pagu indika­tif untuk tahun 2025 sebesar mencapai Rp 83 triliun. Masih dibutuhkan tambahan anggaran untuk melanjutkan program-program prioritas. “Pak Menteri sudah mengirimkan usulan tam­bahan anggaran sebesar Rp 25 triliun,” bilangnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 6 Juni 2024 dengan judul Anggaran Tahun 2025 Turun Tajam, Kemendikbud Introspeksi Dong

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.