Dark/Light Mode

Cegah Perusahaan Pelat Merah Rebutan Pasar

DPR Dukung Erick Lebur Bisnis Sampingan BUMN

Kamis, 12 Desember 2019 10:28 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/12). (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/12). (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melebur bisnis sampingan BUMN, mendapat dukungan Senayan.

Anggota Komisi VI DPR Nyoman Parta bilang, peleburan memang diperlukan agar perusahaan pelat merah milik negara bisa lebih fokus pada bisnisnya. Bukan malah membuat anak perusahaan yang malah berpotensi membuat perusahaan induknya merugi. Bahkan, yang terburuk, bisa bangkrut.

“Karena perusahaan-perusahaan yang fokus pada core (inti) bisnisnya itu biasanya bisa tumbuh kuat, dan memiliki daya saing tinggi. Perusahaan-perusahaan yang tidak fokus pada core bisnis dan terlalu banyak anak usaha, bukan di core bisnisnya, pertumbuhan bisnisnya cenderung kurang baik. Merugi, bahkan bisa bangkrut,” kata I Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12).

Pernyataan Nyoman ini menyikapi kebijakan Kementerian BUMN, yang berencana melebur bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki BUMN.

Baca juga : Rencana Kenaikan Tarif Penyeberangan Mundur

Hal tersebut menindaklanjuti temuan mengenai banyaknya BUMN, yang memiliki anak dan cucu usaha yang berbeda dari bisnis inti. Berdasarkan data kementerian yang dipimpin Erick Thohir, saat ini saja terdapat 85 hotel yang dimiliki oleh BUMN.

Namun, hotel tersebut bukan bagian dari BUMN perhotelan atau PT Hotel Indonesia Natour (Persero). BUMN yang disasar Erick Thohir ini nantinya bakal dilebur. Sehingga, perusahaan yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis, sesuai inti bisnis yang mereka miliki.

Politikus PDIP asal Bali ini menilai, sudah sepatutnya BUMN fokus pada core bisnisnya. Agar dapat memperkuat daya saing. Dengan begitu, bisa bersaing di era industri 4.0 ini.

Di samping itu, peleburan anak dan cucu perusahaan di BUMN ini mendatangkan manfaat yang lebih besar. Sebab, nantinya BUMN bisa lebih fokus pada bisnis intinya (core business). Kemudian akan lebih memperkuat bisnis baru, dari hasil gabungan beberapa bisnis sampingan tersebut.

Baca juga : DPR Dukung Erick Tohir Perbaiki Tata Kelola BUMN

"Kebijakan ini juga bisa menghindari persaingan dan rebutan pasar tidak sehat antar BUMN. Contohnya, BUMN Pertamina yang punya Pertamina Power. Kemudian Antam juga punya pembangkit dan bersaing dengan PLN, untuk sasaran pelanggan yang sama,” kata Nyoman.

Tidak hanya itu, peleburan ini juga untuk menghindari BUMN menjadi tempat penampungan pensiun dan keluarga, tanpa ada standar kompetensi yang jelas.

“Peleburan ini jelas akan menciptakan sinergi antar BUMN yang lebih baik dan lebih kuat. Mencegah gagalnya beberapa bisnis sampingan tersebut. Sehingga, dapat menjaga citra baik BUMN di mata masyarakat. Karena itu, kami dukung Menteri BUMN untuk secepatnya menata kelembagaan BUMN core bisnisnya, agar BUMN bisa berkelas dunia bisa terwujud,” tambah dia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan akan memperbaiki lini bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan BUMN berfokus pada core bisnisnya masing-masing.

Baca juga : Raker Perdana dengan DPR, Erick Didampingi 5 Dirut BUMN

Erick sempat bingung mengetahui banyaknya perusahaan BUMN yang memiliki bisnis hotel. Padahal, inti bisnisnya bukanlah di bidang perhotelan.

“Semua BUMN nih punya bisnis hotel. Nah, ini kenapa kita harus konsolidasi semua sesuai dengan core bisnisnya,” ujarnya.

Ada 10 perusahaan BUMN yang memiliki hotel yaitu PT Pertamina, PT Pegadaian, PT PANN Multi Finance, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura Airport, PT Adhi Karya, PT Krakatau Steel, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Peru￾mahan, dan PT KAI. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.