Dark/Light Mode

Agar Tak Bikin Bingung Masyarakat

Komunikasi Publik Pemerintah Soal Penanggulangan Covid-19 Perlu Diperbaiki

Sabtu, 9 Mei 2020 22:32 WIB
Anggota DPD RI Fahira Idris
Anggota DPD RI Fahira Idris

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain strategi, kebijakan, dan aksi penanggulangan Covid-19, komunikasi publik pemerintah yang menjadi panduan dan pedoman masyarakat untuk bergerak bersama menghentikan penyebaran Covid-19 juga menjadi sorotan banyak pihak. Sejak pertama kali ditemukannya kasus positif Covid-19 di Indonesia, berbagai persoalan komunikasi kerap terjadi. 

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, dalam situasi pandemi seperti saat ini, komunikasi publik penting agar semua informasi dan kebijakan yang disampaikan ke publik tidak boleh bias, multitafsir atau ditafsirkan berbeda-beda. 

“Artinya, semua informasi, kebijakan, dan tindakan penanggulangan Covid-19 semuanya terukur dan tepat sehingga publik merasa tenang dan terlindungi. Hemat saya, komunikasi publik pemerintah soal penanggulangan Covid-19 perlu terus diperbaiki,” ujar Fahira Idris, di Jakarta, Sabtu (9/5).

Baca juga : Mbak Rerie Minta Pemerintah Belajar dari Vietnam Tangani Covid-19

Menurut Fahira, komunikasi publik yang cepat dan tepat juga harus diawali oleh berbagai kebijakan penangulangan yang efektif, efisien, serta tidak saling menegasikan antar satu kebijakan dengan kebijakan yang lain. 

Dalam penanggulangan Covid-19 ini, sambung Fahira, koordinasi antar instansi, baik yang ada di pusat maupun daerah termasuk dengan stakeholder lain, bukan lagi harus terjalin erat. Tapi juga harus sudah saling berkolaborasi. “Sehingga tidak terjadi perbedaan pendapat apalagi saling bantah antar instansi,” tegasnya. 

Selain itu, semua kebijakan dan informasi yang dikeluarkan harus dan wajib dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebagai lembaga yang dibentuk untuk mengkoordinasikan kegiatan antar lembaga dalam upaya mencegah dan menanggulangi Covid-19. 

Baca juga : Komisi XI DPR Dukung Kebijakan Keuangan Pemerintah dalam Tangani Wabah Corona

Memang sejak awal ditemukannya kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terdapat beberapa informasi publik yang memantik silang pendapat di publik yang menjadi polemik. 

Misalnya saja soal perbedaan pulang kampung dan mudik serta terakhir kebijakan dizinkannya kembali seluruh moda transportasi beroperasi oleh Kementerian Perhubungan yang ternyata membuat bingung pemerintah daerah terutama yang sedang menerapkan PSBB. 

Penafsiran yang berbeda atas kebijakan ini juga semakin mencuat karena beroperasinya kembali seluruh moda transportasi diterbitkan di saat kebijakan larangan mudik sudah ditetapkan sebelumnya. 

Baca juga : Tak Setuju Pelonggaran PSBB, Syarief Hasan Tagih Konsistensi Pemerintah Perangi Covid-19

“Kalau kepala daerah saja ada yang bingung terhadap kebijakan ini (moda transportasi boleh beroperasi), bagaimana dengan publik. Saran saya, apapun kebijakan yang terkait langsung dengan penanggulangan Covid-19 terutama dari kementerian, Gugus Tugas harus menjadi corong utamanya. Selain itu, sebelum sebuah kebijakan diinformasikan ke publik, harus ada prakondisi menyamakan persepsi antar instansi terutama dengan pemerintah daerah, karena merekalah pelaksana dan penanggung jawab PSBB,” pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini. [KRS]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.