Dark/Light Mode

Tak Setuju Pelonggaran PSBB, Syarief Hasan Tagih Konsistensi Pemerintah Perangi Covid-19

Rabu, 6 Mei 2020 15:07 WIB
Syarief Hasan (Foto: Istimewa)
Syarief Hasan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyoroti secara serius rencana penerapan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sektor moda transportasi umum yang dimulai besok, Kamis (7/5). Dia kembali mengingatkan pemerintah untuk konsisten dan tegas dalam menangani penyebaran Covid-19.

“Pelonggaran PSBB membuktikan bahwa hasil penelitian Singapore University of Technology & Design (SUTD) bahwa penanganan pandemi Covid 19 di Indonesia tidak maksimal. Sehingga wabah Corona-19 baru akan berakhir September 2020,” ujar Syarief, kepada RMco.id, Rabu (6/5).

Baca juga : Ini 7 Kebijakan Strategis Kemendag di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut Syarief, beragam langkah pemerintah ini berpotensi meningkatkan wabah virus corona. Bahkan, kondisinya, bisa lebih buruk lagi jika wacana pemerintah memasukkan sekitar 500 tenaga kerja asing (TKA) China ke Indonesia melalui Sulawesi Tenggara.

Padahal, katanya, hampir seluruh stakeholder setempat seperti Gubernur Sultra, DPRD Sultra, Wali Kota Kendari, Anggota DPR, politisi, akademisi, hingga pimpinan MPR meminta pemerintah segera membatalkan rencana ini. “Paling tidak, menunda izin masuk ke Indonesia 500 TKA China tersebut dengan beberapa pertimbangan yaitu berpotensi menyebar Covid 19,” katanya.

Baca juga : Penjualan Produk Petani Binaan Ponpes Al-Ittifaq Meningkat Di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu, masuknya 500 TKA asal China ini juga berpotensi menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Pasalnya, angka pengangguran dan kemiskinan terus meningkat karena terdampak Covid-19.

Syarif pun mengingatkan, sesuai dengan UUD 1945 bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan hidup, ekonomi, sosial dan keamanan bagi seluruh Rakyat Indonesia. “Untuk itu, untuk kesekian kalinya kami mohon kepada Presiden untuk konsisten dan tegas dalam menangani penyebaran Covid-19 dan batalkan izin 500 TKA China masuk ke Indonesia,” tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.