Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syarief Hasan: Pelonggaran PSBB Jangan Korbankan Rakyat

Kamis, 28 Mei 2020 12:24 WIB
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan memperlonggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan istilah New Normal yang akan diterapkan pemerintah, harus dijalankan dengan perhitungan yang jelas.

Jangan sampai, relaksasi yang ditujukan untuk memutar kembali roda perekonomian yang juga sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, malah mengorbankan kesehatan dan kehidupan rakyat.

Baca juga : Kang Emil : Pelonggaran PSBB Jabar Tunggu Hasil Kajian Komprehensif

Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, Indonesia mestinya baru melakukan relaksasi, bila tren penurunan korban infeksi baru menurun terus sampai di bawah (Rt) 1.0.

"Tapi, posisi terkini kasus Covid-19 di Indonesia per Selasa (26/5) justru kian menanjak, 415 orang. Angka itu masih sangat tinggi. Korban meninggal bertambah 27 orang. Total kasus positif semuanya berjumlah 23.165. Sedangkan kasus meninggal dunia berjumlah 1.418, dengan tingkat infeksi masih di atas 2.5," papar Syarief.

Baca juga : Mendes Surati Kepala Desa Yang Lamban Tangani BLT Dana Desa

"Dalam hal ini, pemerintah harusnya belajar dari beberapa begara yang melakukan pelonggaran pembatasan dengan pertimbangan matang," imbuhnya.

Syarief pun menyebut sejumlah contoh relaksasi di negara-negara lain. Pertama, Wuhan China. Kota itu dibuka kembali setelah dikunci total selama 11 pekan. Wuhan China yang merupakan episentrum awal Covid-19 membuka kembali lockdown, setelah terjadi penurunan tambahan kasus. Hanya 3 kasus positif dalam 3 pekan terakhir.

Baca juga : Dompet Dhuafa Bangun Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren

China melakukan unlock, setelah kasus positif mencapai 82.992 kasus dan kasus sembuh mencapai 78.277 kasus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.