Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ledakan di Lebanon

Wakil Ketua Komisi I DPR Minta Pemerintah Gercep Bantu WNI Terdampak, dan Dorong Investigasi Menyeluruh

Rabu, 5 Agustus 2020 07:15 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan duka mendalam atas ledakan hebat yang mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (4/8).

Ledakan tersebut mengakibatkan sedikitnya 78 orang meninggal dunia, dan lebih dari 4.000 lainnya luka-luka.

Baca juga : DPR Dukung Produksi Vaksin Covid-19 Karya Anak Bangsa

"Saya sampaikan duka mendalam kepada seluruh korban ledakan dahsyat itu. Baik yang meninggal dunia, maupun yang luka-luka. Di tengah pandemi yang belum usai, rakyat Lebanon harus merasakan musibah yang lain. Semoga Allah SWT menguatkan rakyat Lebanon," kata Kharis dalam keterangannya, Rabu (5/7).

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini meminta Kementerian Luar Negeri, untuk segera mendata dan memastikan apakah ada korban WNI yang terdampak ledakan tersebut. Bila ada, harus segera memberikan pendampingan dan bantuan yang diperlukan.

Baca juga : Puan Bicarakan Vaksin Corona Hingga Dukungan ke Palestina

“Berdasarkan data Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri di Lebanon, terdapat 1.234 TNI anggota kontingen Garuda yang bertugas menjaga demarkasi perbatasan Lebanon-Israel. Ada ratusan WNI yang bekerja di sana. Semoga, tidak ada yang berada di sekitar ledakan. Semoga, semua sehat walafiat," tutur Kharis.

Kharis juga mendorong pemerintah, agar bergerak cepat memberikan bantuan sebagai negara sahabat kepada Lebanon. Serta mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh dan serius, karena eskalasi ledakan yang begitu besar.

Baca juga : Idul Adha, Demokrat Sumbang Hewan Kurban Ke Warga DKI Yang Terkena Covid

"Perdana Menteri Lebanon Yang Mulia Hassan Diab mengungkap kepada media, soal adanya 2.750 ton amonium nitrat - bahan untuk pupuk dan peledak - yang disimpan di gudang yang mengakibatkan ledakan dahsyat itu. Saya pikir, dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan negara Lebanon, Indonesia harus mendorong dilakukan investigasi menyeluruh, jelas dan terang. Untuk mengusut tuntas kasus ini," tutup Kharis. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.