Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Promosi Doktor IPB: Setjen DPR Perlu Terobosan untuk Wujudkan Parlemen Modern

Rabu, 19 Agustus 2020 23:01 WIB
Sekjen DPR Indra Iskandar (Foto: Dok. DPR)
Sekjen DPR Indra Iskandar (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekolah Bisnis IPB Bogor menggelar sidang terbuka promosi doktoral bidang ilmu manajemen bisnis ke Indra Iskandar yang saat ini tengah menjabat sebagai Sekjen DPR. Acara sidang terbuka berlangsung Rabu (19/8). Sidang promosi dipimpin langsung Dekan Sekolah Bisnis IPB Prof Noer Azam Achsani, penguji luar Prof Chandra Wijaya (Guru besar ilmu administrasi Universitas Indonesia) dan Nimmi Zulbainarni (Wakil Dekan SB-IPB), Perwakilan program studi Arif Imam Suroso, Promotor Prof Mohamad Syamsul Ma'arif, Joko Affandi, dan Anggraini Sukmawati.

Promovendus memaparkan hasil disertasinya yang berjudul “Strategi Pengembangan Kapabilitas Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan Teknologi untuk Meningkatkan Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia". Organisasi dihadapkan pada lingkungan yang memiliki karakteristik “VUCA”, Volatility (perubahan yang cepat); Uncertainty (tidak menentu); Complexity (sangat beragam); Ambiguity (tidak jelas).

"Perubahan yang cepat dikarenakan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan. Pada Era seperti ini maka kita akan mengalami kelimpahan/abundance pada Organisasi, SDM dan teknologi," jelasnya.

Baca juga : Senayan Sayangkan Respons Kemendikbud Kurang Komprehensif

Pada kondisi ini, lanjutnya, keberadaan parlemen modern sebagai resolusi DPR tahun 2019 sudah menjadi kebutuhan DPR. Sama halnya dengan parlemen di negara-negara lain, konsep parlemen modern sudah diperlukan untuk menjawab tantangan jaman yang semakin maju dan berbasis teknologi. Secara umum, parlemen di seluruh dunia juga menghadapi tantangan yang sama akibat dampak globalisasi serta tuntutan masyarakat terhadap informasi.

Penelitian ini, lanjut Indra, menggunakan Soft System Methodology (SSM) serta menggunakan Interpretive Structural Modeling (ISM) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai Hard System Methodology (HSM). Penelitian menghasilkan temuan Strategi baru dalam perumusan kebijakan menggunakan pendekatan sistem berbasis organisasi masa depan yang berlandaskan kompetensi, kualitas, dan sikap kerja SDM sesuai dengan perkembangan TIK.

"Terbentuknya sistem organisasi Setjen yang modern yang didukung Sumber Daya Manusia unggul dan berbasis TIK (Organisasi masa depan) serta didukung Regulasi (Pemerintah, Internal/Renstra/RITIK) dan komitmen semua pihak yang kuat. Indikator kinerja dan kontrol sistem pendukung yang andal dan paripurna dalam mewujudkan parlemen modern tidak hanya cukup dengan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tetapi dibutuhkan integrasi penggunaan TIK antar unit serta kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan TIK," ungkapnya.

Baca juga : Jadi Oposisi, PKS Kurang Puas Dengan Realisasi APBN 2019

Setjen sebagai sistem pendukung utama DPR berada di bawah eksekutif dan pimpinan DPR sebagai lembaga politik menjadi aktor kunci dalam mewujudkan parlemen modern didukung dengan keleluasaan dalam hal regulasi sebagai kebutuhan agar andal dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Parlemen modern yang ditandai dengan keterbukaan, teknologi informasi dan representasi menjadi suatu keniscayaan dengan SDM yang unggul berbasiskan teknologi informasi terkini sebagai sistem organisasi pendukung yang efektif, profesional, modern dan mandiri. Kebaruan lainnya yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah secara teori ketika dimensi kapabilitas organisasi sudah diterapkan dengan baik akan menimbulkan kekakuan pada organisasi.

Akan tetapi, Setjen DPR yang menggunakan 4 dimensi kapabilitas organisasi dan mengimplementasikannya untuk meningkatkan kinerja tanpa menimbulkan kekakuan pada organisasi Setjen DPR. Hal ini terjadi dikarenakan Setjen DPR harus profesional, tidak memihak dan melayani DPR yang membutuhkan fleksibilitas.

"Hasil rumusan kebijakan strategis atas pengembangan kapabilitas organisasi, SDM dan teknologi dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja setjen DPR sebagai sistem pendukung mewujudkan parlemen terbuka untuk mendorong peningkatan akses dan keterbukaan informasi publik, penguatan partisipasi, dan keterlibatan publik termasuk melalui penggunaaan teknologi informasi demi terciptanya lembaga legislatif modern yang representatif, terbuka, transparan, partisipatif, inklusif dan akuntabel sehingga perumusan kebijakan dan kinerja anggota Dewan dapat diakses dan menjawab kebutuhan publik," terang Indra.

Baca juga : RAPBN 2021, Pemulihan Ekonomi Harus Prioritaskan Masyarakat Menengah Bawah

Hasil penelitian ini juga secara pribadi sangat bermanfaat bagi promovendus yang juga selaku sekretaris jendral DPR yang dapat mengimplementasikan secara langsung. Oleh karena itu, Setjen DPR perlu melakukan terobosan untuk mewujudkan Parlemen Modern yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu. [USU/TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.