Dark/Light Mode

MPR Jalin MoU Sosialisasi Empat Pilar dengan Universitas Terbuka

Jumat, 28 Agustus 2020 19:50 WIB
Penandatanganan MoU mengenai Sosialisasi Empat Pilar antara MPR dengan Universitas Terbuka, dari Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (28/8). (Foto: Dok. MPR)
Penandatanganan MoU mengenai Sosialisasi Empat Pilar antara MPR dengan Universitas Terbuka, dari Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (28/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan, tantangan terbesar bangsa Indonesia bukan sebatas membangun konektivitas antarwilayah melalui pembangunan infrastruktur fisik. Tetapi, juga membangun konektivitas dalam ikatan kebangsaan. Setidaknya ada tiga prioritas yang dapat dijadikan fokus perhatian, antara lain implementasi pemerataan pembangunan, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan pembangunan wawasan kebangsaan.

"Perguruan tinggi merupakan mitra penting MPR dalam berjuang membangun sumber daya manusia yang tak hanya pintar secara akademik, tetapi juga cerdas secara wawasan kebangsaan. Atas dasar itulah, MPR dan Universitas Terbuka menandatangani nota kesepahaman kerjasama (MoU) untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR. Pembangunan wawasan kebangsaan tidak lahir secara alamiah. Melainkan proses berkesinambungan yang harus ditanam, dijaga, dan dirawat, agar terus tumbuh dan berkembang," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai penandatanganan MoU sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR secara virtual kepada jajaran Civitas Akademika Universitas Terbuka, dari Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (28/8).

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar di Universitas Yudharta, Bamsoet Dorong Mahasiswa Jadi Benteng Pancasila

Turut hadir jajaran rektorat Universitas Terbuka, antara lain Rektor Prof Ojay Darojat, Wakil Rektor IV Liestyodono Bawono Irianto, Dekan Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sofjan Aripin, Dosen Universitas Terbuka Sjaiful Mifdar, dan Kepala Pusat Keilmuan Prof Maximus Gorky Sembiring.

Mantan Ketua DPR ini menilai, kehadiran Universitas Terbuka yang menawarkan platform pendidikan jarak jauh, sangat relevan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah. Didukung penetrasi internet mencapai 64 persen, yang menandakan 171,9 juta jiwa dari 268,6 juta penduduk Indonesia telah mengakses internet. Memudahkan penerapan sistem pembelajaran jarak jauh sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR berbasis daring (online).

Baca juga : DPR Bahas RUU SKN, Politisi Demokrat: Penting Libatkan Akademisi

"Kita tak ingin berbagai persoalan menyangkut rendahnya kualitas SDM sebagaimana yang terjadi di tahun lalu, terulang kembali di tahun mendatang. Misalnya ditunjukan dalam survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2019 yang menempatkan kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar Indonesia pada peringkat ke-72 dari 77 negara. Selain itu, data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencatat, setiap tahunnya terdapat 1,8 juta dari total 3,7 juta lulusan pendidikan tingkat menengah yang terpaksa bekerja, tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menyoroti pemerataan pembangunan yang belum sepenuhnya terwujud, sehingga menjadi beban bagi terwujudnya konektifitas kebangsaan yang kuat. Terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019, mayoritas kontribusi terhadap produk domestik bruto (sekitar 80,32 persen) masih berasal dari kawasan barat, yaitu Jawa sekitar 59 persen dan Sumatera sekitar 21,3 persen.

Baca juga : Jokowi Kesal Sosialisasi Penggunaan Masker Masih Minim

"Ini menandakan selain membangun infrastruktur fisik, pemerintah juga perlu menggalakan kebijakan pendukung lainnya, seperti reforma agraria dan penciptaan lapangan kerja melalui UMKM. Kampus juga tak boleh ketinggalan dalam menempa jiwa kewirausahaan para peserta didiknya. Sehingga jika lulus nanti, mereka tak semata menjadi tenaga kerja yang handal namun juga bisa membuka lapangan pekerjaan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.