Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar Di NTT

MPR Sedih Melihat Situs Bung Karno Tak Terawat

Rabu, 29 Juli 2020 07:47 WIB
Rumah peninggalan Bung Karno yang ada di Ende, NTT. (Foto:Istimewa)
Rumah peninggalan Bung Karno yang ada di Ende, NTT. (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid sedih melihat situs peninggalan Bung Karno yang ada di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak terawat.

Mestinya, kata dia, sebagai situs bersejarah, tempat tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Kalau perlu, situs tersebut dilengkapi fasilitas pendukung seperti perpustakaan dan laboratorium agar anak muda paham sejarah perjuangan bangsa. 

Hal tersebut, disampaikan Jazilul saat melakukan kunjungan kerja dan sosialisasi 4 Pilar MPR ke Kabupaten Ende, NTT, kemarin.

Dalam kunjungan ini Gus Jazil, sapaan Jazilul, ditemani oleh Bupati Ende, Jafar Achmad dan anggota DPR Fraksi PKB dapil NTT 1 Dipo Nusantara Pua Upa. 

Baca juga : Situs Bung Karno di Ende Tak Terawat, Jazilul Sedih

Ada dua lokasi yang didatangi Jazilul dan rombongan. Pertama, rumah pengasingan saat Bung Karno dibuang oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1934- 1938. 

Situs ini terletak persis di Jalan Perwira. Sayangnya situs bersejarah ini tak menyediakan tempat parkir. 

Mobil rombongan terpaksa parkir di badan jalan. Kondisi rumah juga kurang terawat. Jalan setapak menuju rumah yang terbuat dari kayu sebagian sudah lapuk sehingga tampak bolong-bolong. 

Dari sana Jazilul geser ke Taman Renungan Bung Karno. Di sini dibangun patung Bung Karno dalam warna emas. Tak jauh dari situ ada pohon sukun. 

Baca juga : Rafriandi Nasution Sedih Melihat PSMS Medan Saat Ini

Di bawah pohon sukun, Bung Karno memikirkan cara untuk memrpersatukan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan beragam suku, bahasa, agama dan adat istiadat. 

Situs ini juga merupakan tempat yang digunakan Bung Karno untuk merenungkan Pancasila. Kondisi taman ini pun tampak tak terawat. 

Patung Bung Karno terlihat kusam. Sebagian tembok yang jadi latar patung ini menghitam dipenuhi jamur. Melihat kondisi ini, wajah Gus Jazil terlihat suram. “Saya miris melihat taman ini,” kata dia. 

Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Sayangnya, melihat keadaan dua situs tersebut sangat memprihatinkan. 

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kalangan Pemulung, Bamsoet Bagikan Sembako dan Sepeda

“Artinya kita kurang memberi penghargaan dari jejak sejarah yang ada,” ucapnya. 

Seharusnya di Taman Renungan Bung Karno, ada fasilitas pendukung yang lain, seperti perpustakaan, laboratorium Pancasila, dan bila perlu dijadikan tempat pendidikan kebangsaan. 

Dia juga minta agar di sekitar situs pengasingan ada lahan parkir sehingga kendaraan pengunjung tidak berhenti di jalan. Selain itu perlu adanya sentuhan teknologi dari koleksikoleksi yang ada. 

Dengan sentuhan teknologi diharap mampu lebih menjelaskan asal usul koleksi dan barang yang ada. Fasilitas seperti itu dikatakan perlu ada agar sebanding dengan apa yang ditemukan oleh Bung Karno di Ende. [BCG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.