Dark/Light Mode

Modal Sosial, Jurus Jabar Bangkit Lawan Krisis

Kamis, 20 Agustus 2020 18:31 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Foto: Pemprov Jabar]
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Foto: Pemprov Jabar]

RM.id  Rakyat Merdeka - Memasuki usia 75 tahun pada 19 Agutus, Jawa Barat sebagai sebuah provinsi memiliki tantangan masa depan yang sangat berat. Terlebih saat ini, Jabar diterpa krisis multidimensi akibat COVID-19. Namun, Jabar memiliki modal sosial memadai untuk bangkit.

Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD di Bandung, Rabu (19/8) lalu.

“Jabar tumbuh pesat dan menjadi rumah industri dari 60 persen industri se-Indonesia. Jabar pun merupakan provinsi pendidikan, di mana ada sekitar 400 perguruan tinggi negeri dan swasta,” katanya.

Sementara dari segi sumber daya manusia, Jabar menjadi salah satu provinsi dengan SDM kreatif. Ini ditandai, dengan adanya 19 persen ekspor ekonomi kreatif tercipta dari tangan-tangan orang Jabar. Ekonomi kreatif kemudian saling menunjang dengan sektor pariwisata yang sifatnya alam dan non alam.

Baca juga : Kalidou Koulibaly, Turun Harga Gegara Messi

Tiap tahun, lanjut Kang Emil, hampir 50 juta wisatawan berbondong-bondong datang menikmati wisata di Jabar. “Tatar Pasundan diciptakan Tuhan saat sedang tersenyum,” imbuhnya.

Sementara di masa pandemi, menurut Kang Emil, Jabar menjadi salah satu provinsi terdepan dalam inovasi, kolaborasi, dan inspirasi dalam kampanye melawan COVID-19. “Kita juga adalah pusat inovasi. Hampir semua inovasi tentang Covid, datangnya dari Tanah Pasundan,” tambahnya.

Terbaru, lanjut Emil, uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma – Sinovac bekerja sama dengan Tim Universitas Padjadjaran. “Kami merasakan, dalam mengatasi Covid ini semangat kebersamaan adalah kunci. Silih asih, silih asah, silih asuh merupakan cara Jabar mengatasi Covid,” katanya.

Sedangkan dalam program pemulihan ekonomi, Pemda Provinsi Jabar telah membentuk Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar. Satgas sedang menyusun peta jalan yang dibagi tiga rencana aksi, yakni penyelamatan (rescue), pemulihan (recovery), dan penormalan (normalization).

Baca juga : Artis Kembar Ini Bantah Lakukan Incest

Tahap penyelamatan, papar Emil, berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali UMKM yang terdampak COVID-19. Tahap pemulihan berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha, membuka bidang bisnis, investasi, dan membuka industri besar.

“Tahap penormalan berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi lainnya secara normal," katanya.

Kang Emil berharap, dengan modal kekompakan dan kebersamaan dari eksekutif dan legislatif, tiga tahapan tersebut dapat berjalan lancar.

Sementara Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat memandang momentum 75 tahun Provinsi Jabar dapat menjadi motivasi bagi seluruh elemen dan lapisan masyarakat dalam membangun. Dia berharap, pandemi COVID-19 segera berakhir. Agar semua dapat berinovasi dan berkolaborasi lagi dengan kenormalan baru dalam membangun Jabar.

Baca juga : PDIP: Anak Muda Harus Belajar Dari Sejarah Kudatuli

“Kami mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga ke depan semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya. BCG

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.