Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PAN Minta Aparat Usut Tuntas Penusukan Syekh Ali Jaber

Senin, 14 September 2020 12:52 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (Foto: Istimewa)
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fraksi PAN DPR mengutuk keras tindakan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber. Fraksi PAN minta aparat Kepolisian mengusut tuntas tindakan pengecut tersebut. Polisi jangan sampai terkecoh pengakuan keluarga pelaku bahwa orang yang melakukan tindakan itu tidak waras.

"Jangan disimplikasi bahwa ini dilakukan orang yang tidak sehat. Justru, banyak yang menduga bahwa tindakan kekerasan seperti ini sudah terencana. Buktinya, targetnya langsung Pak Syekh Ali Jaber," kata Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay, Senin (14/9).

Penuntasan kasus ini, salah Saleh, diharapkan dapat meningkatkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Sebab, kejadian itu membuat masyarakat merasa waswas dan khawatir. Kejadian kekerasan ternyata tidak hanya menyasar masyarakat biasa, tetapi juga ulama. "Tindakan penusukan itu kan terjadi di tempat keramaian. Yang lebih menyedihkan, itu dilakukan pada saat penyampaian ceramah agama. Ini benar-benar keterlaluan," katanya.

Baca juga : Industri Mebel Cs Keluhkan Regulasi Ekspor, Gobel Turun Tangan

Dia juga meminta pemerintah benar-benar mencari dalangnya. Ini perlu dilakukan agar tidak ada multi tafsir di tengah masyarakat. Selain itu, kepastian hukum bisa ditegakkan.

Saleh tidak ingin ada asumsi bahwa para penceramah agama tidak aman. Para penceramah itu harus mendapatkan perlindungan lebih. Apalagi, mereka berceramah dalam rangka membina akhlak dan moral masyarakat.

"Setahu saya, Syekh Ali Jaber ini tidak berafiliasi dengan partai politik. Ceramahnya pun selalu bicara soal perdamaian. Karena itu, agak aneh jika beliau menjadi target sasaran tindak kekerasan," katanya. 

Baca juga : Komisi VII Minta Pemerintah Tidak Manjakan Smelter Asing

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD juga sudah mengecam penusukan terhadap Syekh Ali Jaber di tengah Program Satu Juta Hafidz di Masjid Falahudin, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9). Mahfud mendesak aparat keamanan di Lampung, untuk segera mengumumkan identitas pelaku, dugaan motif tindakan, dan menjamin bahwa proses hukum akan dilaksanakan secara adil dan terbuka.

"Syekh Ali Jaber adalah ulama yang banyak membantu pemerintah dalam amar ma'ruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin. Islam sebagai rahmat dan sumber kedamaian di dunia, Islam wasathiyyah. Selama ini, beliau selalu berdakwah sekaligus membantu Satgas Covid-19 dan BNPB, untuk menyadarkan umat agar melakukan sholat di rumah pada awal-awal peristiwa Corona," papar Mahfud dalam keterangannya, Minggu (13/9).

"Syech Ali Jaber adalah ulama yang aktif membantu pemerintah. Bahkan pernah berceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Presiden SBY, dan piimpinan lembaga negara lainnya," imbuhnya.

Baca juga : DPR: Tidak Benar Informasi BIN Bentuk Pasukan Khusus

Mahfud menegaskan, pelaku penusukan adalah musuh kedamaian dan perusak persatuan yang memusuhi ulama. Sehingga, harus diadili secara fair dan terbuka. Seluruh jaringan yang mungkin ada di belakangnya, harus dibongkar. “Pemerintah menjamin kebebasan ulama untuk terus berdakwah amar makruf nahi munkar. Saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan para ulama, yang berdakwah dengan tetap mengikuti ptokol kesehatan di era Covid-19," tandas Mahfud. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.