Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kerja Sama Belt And Road
Basarah : Isi Perjanjian RI Dengan China Mesti Setara
Selasa, 29 September 2020 09:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyatakan kerangka kerja sama Belt and Road (BRI) antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dan China harus menjunjung tinggi prinsip saling menghargai dan kesetaraan.
Menurut Basarah, Pemerintah Indonesia hingga kini telah banyak memanfaatkan kerangka kerja sama BRI. Begitu oun sebaliknya. Informasi dari Wakil Gubernur Zhejiang, Feng Fei, cukup banyak perusahaan dari Provinsi Zhejiang yang berinvestasi di Indonesia, seperti Alibaba dan Qingshan.
"Kerangka BRI akan menghasilkan dampak yang menguntungkan kedua belah pihak, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan rakyat dan kemakmuran kawasan. Tidak hanya ekonomi, kerja sama ini akan meningkatkan pertukaran sosial, diplomasi, budaya dan saling kesepahaman," ujar Basarah dalam keterangannya, Senin (28/9).
Baca juga : Rusia Lirik Kerja Sama Sektor Energi Dengan Indonesia
Hal itu disampaikan Basarah dalam webinar bertema 'Bersama Membangun Belt and Road, Bersama Mendorong Perkembangan Ekonomi dan Kehidupan Rakyat', yang digelar antara partai politik Indonesia dan China.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Luar Negeri itu mendorong agar kerja sama ini dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang mengadopsi dan berpegang teguh pada prinsip Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Basarah juga mengusulkan enam bidang kerja sama yang dapat dikajii lebih dalam. Yaitu, kerja sama pendidikan vokasi dan keterampilan khusus, beasiswa kader partai, peningkatan kualitas kesehatan pedesaan, pertukaran dan kunjungan kader Partai, transformasi digital menuju era industri 4.0, dan kerja sama bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga : Zurich Luncurkan Smart Care Bantu Nasabah Kelola Keuangan Dan Kesehatan
Menurutnya, pola bangun bersama, diskusi bersama, dan nikmati bersama harus menjadi pegangan bagi para pihak yang terlibat.
Basarah berharap, diskusi ini tidak hanya berhenti di atas kertas kerja belaka, melainkan dapat segera diimplementasikan bersama.
"Kerja sama partai politik ini harus membawa manfaat nyata bagi pemerintah, partai politik, dan masyarakat kedua negara." pungkasnya.
Baca juga : Pelanggaran Perdagangan Online Naik Selama Corona
Dalam webinar tersebut turut hadir Direktur Hubungan Luar Negeri DPP PDI Perjuangan, Hanjaya Setiawan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Dave Laksono, dan Ketua Bidang Luar Negeri Partai Gerindra Irawan Ronodipuro. Sementara itu, dari pihak China hadir Menteri Luar Negeri IDCPC Song Tao, Dubes China untuk Indonesia Xiao Qian, Wakil Gubernur Zhejiang Feng Fei, dan ahli dari NDRC. QAR
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya