Dark/Light Mode

Kemenperin: AMMDes Bermanfaat Bagi Sektor Pertanian Dan Kesehatan 

Sabtu, 15 Agustus 2020 23:52 WIB
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mencoba AMMDes. (Foto: ist)
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mencoba AMMDes. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberadaan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di berbagai daerah. Hal ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi program Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.

“Kami bertekad untuk semakin memacu pengembangan inovasi AMMDes dengan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan ketahanan ekonomi dan mendukung kemajuan di desa,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Sabtu (15/8).

Bukti konkret manfaat AMMDes, tercermin dari hasil proyek percontohan AMMDes ambulance feeder yang telah dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten. Melalui penggunaan AMMDes jenis tersebut, ibu hamil mendapat kemudahan untuk menjangkau ke fasilitas kesehatan sehingga segera mendapatkan pelayanan yang baik.

“Jadi, pilot project di Kabupaten Lebak tersebut merupakan satu dari berbagai pilot project yang kami laksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, manfaat yang dihasilkan AMMDes ambulance feeder juga merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, meliputi pemerintah pusat, daerah, pihak swasta dan lainnya yang ikut serta dalam pilot project ini,” papar Putu.

Baca juga : Kemenperin Fasilitasi Sertifikat Halal IKM Pangan

Bahkan, melalui fugsinya, AMMDes pengumpan ambulans turut berperan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Lebak. Hal ini berdasarkan data dari Puskesmas Bojongmanik, hingga Juli 2020 tidak ada kasus AKI, dan untuk AKB berhasil diturunkan dari enam kasus pada 2019 menjadi satu kasus hingga Juli 2020.

“Pada awalnya, AMMDes dirancang untuk membantu masyarakat di sektor pertanian, tetapi seiring hasil pilot project yang kami lakukan di Kabupaten Lebak, maka terlihat bahwa AMMDes bisa juga difungsikan untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan,” ujar Putu.

Selain di Kabupaten Lebak, AMMDes juga sukses dimanfaatkan di daerah lain seperti Jawa Barat dan Riau, yang digunakan untuk pengolahan serabut kelapa. Berikutnya, di Kabupaten Tanggamus, Lampung, AMMDes dioptimalkan di kawasan perkebunan pisang yang berorientasi pasar ekspor.

“Untuk pilot project di Tanggamus tersebut, telah mampu menurunkan 25 persen kerusakan pisang yang akan diekspor, dan ini tentu membantu untuk meningkatkan penghasilan petani setempat,” ungkapnya.

Baca juga : Kereta Api Iringi Perjuangan Bangsa Indonesia

Putu menambahkan, ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu, AMMDes juga diterjunkan untuk dijadikan mesin penjernih air guna memenuhi kebutuhan air bersih. “Melalui fungsinya ini, AMMDes mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 9.000 orang dan menjual air minum dalam galon untuk 1.850 kepala keluarga (KK),” imbuhnya.

Sejalan dengan hal ini, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Yusra menyampaikan, keberadaan AMMDes bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, terutama di bidang pertanian dan kesehatan. “Sembilan desa di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak mengalokasikan dana desa untuk pelayanan publik bidang kesehatan dan pencegahan stunting melalui AMMDES pengumpan ambulans,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto menyampaikan, proses produksi AMMDes KMWI melibatkan 63 vendor lokal yang 50 persen merupakan Industri Kecil Menengah (IKM). Selain itu, sebanyak 70 persen komponen dipenuhi secara lokal. 

Lebih lanjut, penggunaan AMMDes sebagai ambulance feeder di Kabupaten Lebak Banten juga memiliki keunggulan karena mampu menjangkau wilayah pedesaan terpencil yang sulit dijangkau oleh kendaraan konvensional, seperti ambulans yang dimiliki puskesmas. “AMMDes memiliki daya jelajah yang tinggi di berbagai medan serta dimensi yang kompak dan bobot ringan. Dengan satu liter solar, AMMDes ini mampu menempuh jarak 20 km dengan kondisi jalan yang mixed,” ungkap Rieza.

Baca juga : Semarang Siapkan Aturan Pelanggar Protokol Kesehatan

Saat ini, KMWI sudah memproduksi ambulance feeder Mark IV dengan berbagai fasilitas medis dan teknis seperti tabung oksigen, boks bayi, sirene, winch, dan lainnya. KMWI juga melakukan pelatihan operator AMMDes serta pelatihan medis untuk mendukung pemanfaatannya di lapangan. “Ambulance feeder Mark IV ini merupakan hasil penyempurnaan dari tahapan monitoring, evaluation, learning, and adaptable (MELA) yang melibatkan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta spesialis anak. Kami juga rutin berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Lebak dalam menjangkau fasilitas kesehatan,” jelasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.