Dark/Light Mode

Rapat Dengan BUMN Pertambangan

Komisi VI Soroti Kelakuan Pengusaha Smelter Asing

Rabu, 30 September 2020 06:35 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

 Sebelumnya 
Di saat pemerintah telah menetapkan harga patokan nikel, tapi mereka semaunya membeli sumber daya alam yang telah dikeruk dari perut bumi Indonesia ini dengan harga sesuka mereka.

“Saya harapkan Pak Dirut Antam dengan Kementerian BUMN, proyek hilirisasi ini jadi penyelamat sumber daya alam kita.

Baca juga : PKS Soroti Kebijakan Harga Gas Khusus Industri

Daripada smelter China menikmati lebih baik Antam bersama seluruh BUMN bekerja sama bangun smelter, bangun industri hilirisasi dan kita Komisi VI semua mendukung,” tambah dia.

Sementara, Direktur Utama PT Antam Tbk Dana Amin menuturkan, memang salah satu persoalan yang membuat PT Antam terkendala membangun smelter adalah kondisi keuangan yang cukup berat, di mana utang yang dimiliki perusahaan sampai saat ini tercatat Rp 9 triliun, sementara aset sebesar Rp 30 triliun.

Baca juga : Anggaran 2021 Disetujui, Komisi X DPR Minta Perpusnas Tingkatkan Kolaborasi Program Strategis

Di satu sisi, komoditi yang digarap Antam ini termasuk komoditi yang marketnya sangat fluktuatif. “Contoh kita kerja 6 bulan hasilnya Rp 85 miliar. Tapi begitu market membaik sejak Juli-Agustus, kita sudah 10 kali dari kerja 6 bulan. Jadi memang sangat rentan dengan komoditi market,” katanya.

Selain itu, situasi di PT Antam juga sudah lama vakum dalam investasi smelter. Kondisi ini pula yang membuat Antam ketinggalan dari smelter asal China.

Baca juga : Sri Mulyani Berterimakasih Puan Setujui APBN 2021 Rp 2.750 Triliun

“Saya kira ini jadi cambuk dan motivasi bagi Antam secara cepat mengembangkan industri hilirisasinya,” ujar Dana. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.