Dark/Light Mode

Netizen Rame Ngomongin Aksi Puan Maharani Matikan Mikrofon

Jumat, 9 Oktober 2020 06:40 WIB
Ketua DPR Puan Maharani (tengah). (Istimewa)
Ketua DPR Puan Maharani (tengah). (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi Ketua DPR Puan Maharani mematikan mikrofon saat politikus Partai Demokrat Irwan Fecho sedang interupsi, di rapat paripurna pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, Senin, (5/10), jadi gunjingan netizen.

Pinterpolitik mengunggah meme yang menggambarkan wajah Puan Maharani yang sedang menutup mulutnya dengan jari telunjuk. “Anggota saja di-mute, apalagi rakyat,” ujar Pinterpolitik dalam captionnya.

Riska langsung ngegas. Dia heran, suara mereka yang satu lingkup saja tak didengar, malah mikrofonnya di-mute. “Apalagi suara kita yang cuma rakyat kecil,” kata Riskafebri_. Swastert menyambar.

Ternyata, hidup di era sekarang sangat mudah membungkam opini dan aspirasi masyarakat. Hanya semudah memencet satu tombol. “Nasib,” kata dia. “Duta microphone,” ledek Ianhananto. “Ibu microphone nasional,” tambah Syafiqdsd.

Bucinlevelup mengatakan, pada waktu pemilu para anggota Dewan meminta suara rakyat untuk memilihnya. Sekarang, giliran rakyat meminta suara, mereka malah diam.

Baca juga : KPK, PLN dan Kemendagri Ngomongin Pajak Penerangan Jalan

“Rakyat kecil emang selalu ditindas,” ujarnya. Bang Benz menyindir Puan. Kata dia, ketika ber-oposisi, Puan diberi kesempatan sepenuhnya berdrama sampai habis airmata.

“Ketika berkuasa, suara oposisi dibungkam di forum resmi dan konon terhormat,” kritik News_benz.

“Dia menangis aja masih diberikan kesempatan, tapi orang mau bicara baik-baik dia matikan mik,” saut MrRedy74. “Katanya partai wong cilik, tapi begitu berkuasa malah mencekik,” tambah Opinirakyat2.

Salakcangtip tidak mempermaslahkan penyangkalan yang dilakukan Puan. Kata dia, aktivitas Puan saat mematikan mikrofon terekam dalam jejak digital. “Hahah dasar,” kata dia dengan jengkel.

Fadli Zon @fadlizon mengungkapkan, mikrofon hanya akan mati sendiri kalau waktu bicara anggota sudah melewati 5 menit. Itulah waktu bicara untuk interupsi.

Baca juga : Game Online Ala Nusantara Kini Telah Hadir

”Kalau belum 5 menit mikrofon sudah mati, artinya dimatikan dari tombol meja pimpinan @DPR_RI,” jelasnya. Fera Agustia @feraagustia menimpali.

Kata dia, lebih baik Fadli Zon menjelaskan kenapa Partai Gerindra setuju dengan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Kata dia, pembahasan jelasin mikrofon tidak lebih penting dari sikap Partai Gerindra yang setuju UU Cipta Kerja.

”Please, kita gak baper kok kalaupun kenyataannya sakit,” imbuh Feraagustia.

Tidak semua nyinyir terhadap anggota DPR. Ada juga yang membela wakil rakyat. “Panjang umur untuk wakil rakyat yang berani bersuara dan (beneran) membela hak rakyat kemarin,” dukung Eva Yuirhi.

Yhoganta membela Puan. Dia menyalahkan Fraksi Demokrat karena sudah dikasih menyampaikan pendapat di awal. Dan di akhir rapat semua fraksi kecuali Demokrat dan PKS sudah setuju.

Baca juga : Puan Makin Berani Nasehati Jokowi

“Jadi apa lagi yang mau diinterupsi?” tanya dia. Rifat.irhaz53 menyambung.

Kata dia, aksi Puan mematikan mikrofon ada alasannya. Soalnya, Fraksi Demokrat ngotot minta dikasih waktu, tapi pimpinan DPR kasih waktu setelah pemerintah menyampaikan pandanganya.

“Tapi tetep ngeyel,” ucapnya. Mungkin karena Partai Demokrat nggak dapat jatah dari istana. Jadi Demokrat ambil kesempatan untuk cari perhatian (caper),” tuding Kris_kalalo menimpali. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.