Dark/Light Mode

Ngobrol Soal SWF Dengan Bos IDFC Adam Boehler

Luhut: Saya Merasakan Angin Perubahan Yang Baik

Jumat, 23 Oktober 2020 20:25 WIB
Ngobrol Soal SWF Dengan Bos IDFC Adam Boehler Luhut: Saya Merasakan Angin Perubahan Yang Baik

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah bertemu dengan CEO International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat (AS) Adam Boehler, untuk membahas peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, Jumat (23/10).

Ini adalah kunjungan kedua Boehler ke Indonesia, setelah tahun lalu diterima Presiden Jokowi. 

Untuk diketahui, UU Cipta Kerja yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu, memuat poin pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Badan hukum itu dibentuk untuk menjalankan fungsi penanaman modal pemerintah pusat. 

Baca juga : Rakor Dengan Pemprov DKI, KPK Pertanyakan Kemajuan Penagihan PSU

Luhut menjelaskan, SWF akan dibentuk setelah Peraturan Pemerintah yang merupakan turunan dari UU Cipta Kerja diterbitkan. Luhut menyebut, semangat UU Cipta Kerja melalui investasi pada industri domestik, akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja, transfer knowledge yang strategis, sekaligus menyediakan tempat bagi SDM Indonesia untuk bekerja di industri negara maju. 

Selain itu, SWF Indonesia juga diyakini dapat menjadi instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di Tanah Air. Sehingga, akan memperkuat transparansi pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional. 

"Dengan senang hati saya sampaikan kepada Mr. Adam Boehler, bahwa salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia, yang pastinya tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup. Untuk itulah, AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Red) harus diterbitkan sebelum izin usaha," ungkap Luhut via akun Instagramnya, Jumat (23/10).

Baca juga : Bamsoet: Modal, Kerja Keras dan Networking, Kunci Sukses Berusaha

Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan, Boehler mengapresiasi hadirnya UU Cipta Kerja sebagai bentuk upaya memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

"Boehler melihatnya sebagai terobosan baru, untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Mengingat selama ini, regulasi di Indonesia masih banyak yang tumpang tindih dan seringkali membingungkan. Tak hanya investor lokal, tetapi juga investor dari negara lain," kata Luhut.

"Membayangkan Sovereign Wealth Fund akan segera berdiri, saya merasakan angin perubahan yang baik. Demi terbukanya jalan bagi banyak perusahaan di negara maju, untuk berinvestagsi di Indonesia. Maka dari itu, saya mengundang AS untuk bekerja sama demi mewujudkan Indonesia sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara," imbuhnya.

Baca juga : Bamsoet: Sistem Pendidikan Harus Kedepankan Etika dan Estetika

Luhut yakin, masih banyak ruang bagi Indonesia dan AS untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi. Terlebih, terobosan baru berinvestasi Indonesia lewat framework SWF. 

"Ini bisa mendatangkan banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya," tandas Luhut. [HES] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.