Dark/Light Mode

Nasdem Ajak Elite Cegah Budaya Kebencian Dan Kedengkian

Rabu, 27 Maret 2019 16:37 WIB
Ketua DPP Partai Nasdem bidang Agama dan Masyarakat Adat Hasan Aminudin (Foto: Dok. Nasdem)
Ketua DPP Partai Nasdem bidang Agama dan Masyarakat Adat Hasan Aminudin (Foto: Dok. Nasdem)

RM.id  Rakyat Merdeka - Semua komponen bangsa, terutama para elite politik, harus menyadari bahwa penyebaran hoaks, fitnah, provokasi, dan caci maki, akan menciptakan kebencian dan kedengkian dalam masyarakat. Untuk itu, elite politik harus mencegah penyebarannya.

Peringatan itu disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem bidang Agama dan Masyarakat Adat Hasan Aminudin. Anggota Komisi VIII DPR ini menanggapi berkembangnya hoaks, fitnah, dan provokasi yang merajalela menyebar terutama dalam masa kampanye Pemilu 2019.

"Penyebaran hoaks, fitnah, provokasi itu tanpa disadari akan menciptakan permusuhan antara satu kelompok terhadap kelompok lain dalam masyarakat. Kemudian melahirkan kedengkian dan kebencian," kata mantan Bupati Probolinggo dua periode ini.

Caleg DPR untuk dapil Jawa Timur II itu pun merasa aneh, bangsa yang sudah puluhan tahun merdeka, kini terjebak pada hoaks, fitnah, provokasi, hanya karena nafsu berkuasa. Demokrasi yang semestinya menciptakan kecerdasan, saling menghargai perbedaan pilihan, malah berbalik mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga : Finansialku.com Ajak Milenial Atur Keuangan

Menurut Hasan, munculnya kebencian sebagai budaya memang belum dirasakan. Namun, jika fitnah, hoaks, dan provokasi terus-menerus dilakukan terhadap kelompok tertentu, lama kelamaan bibit kedengkian dan kebencian akan bertunas. Masyarakat pun akan terbelah antara kelompok ‘kami’ di satu sisi dan kelompok ‘kamu’ di sisi lain. Luka lama warisan Pilkada belum sembuh dan kini ditambah lagi dengan luka Pemilu 2019.

"Kegelisahan Nasdem ini perlu disampaikan agar ada pemahaman bersama mengenai ancaman ini. Ini warning. Kita harus mewariskan nilai-nilai budaya yang luhur, bukan kebencian," katanya lagi.

Ketua DPW Nasdem DKI Jakarta itu tak masalah jika ada yang menyebut kekhawatiran Nasdem berlebihan. Tetapi, baginya, mengingatkan lebih awal jauh lebih baik. Agar di kemudian hari bangsa ini tidak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk sesuatu yang tidak berguna, yang kemudian membutuhkan upaya-upaya ekstra demi memperbaikinya.

"Kita sudah terlambat berkembang dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini. Jadi, untuk apa terjerembab lagi. Alangkah lebih baik segala energi dan waktu serta dana digunakan untuk memajukan kesejahteraan bersama daripada untuk memperbaiki kerusakan sosial dan ekonomi yang timbul akibat munculnya budaya kebencian itu," katanya.

Baca juga : Bupati Lebak Ajak Warga Jaga Kebersihan Lingkungan

Hasan berharap, elite politik tidak menjadi bagian dari pemicu dan pemacu berkembangnya budaya kebencian dan kedengkian. Elite harus menjadi bagian untuk mencegah dan menghentikannya. Kecuali ada yang memang sengaja mendesain berkembangnya budaya kebencian tersebut.

Menurut dia, elite politik dan kaum cendekiawan harus menjadi elemen yang mempersatukan, menjaga, merawat, dan merekatkan simpul-simpul bangsa. Bukan malah menjadi provokator yang bisa mencabik-cabik bangsa ini. 

"Kita sudah terlalu lelah membuang energi secara sia-sia untuk menyulam kembali tenunan kebangsaan akibat adanya keretakan sosial yang muncul dari Pilkada. Kita harus jujur mengakui bahwa situasi itu ada dan masih dirasakan hingga saat ini," katanya.

Dia mengakui, kontestasi Pemilu, di mana pun, memang selalu menaikkan tensi politik. Namun, para elite politik harus memiliki parameter agar tidak melampaui batas toleransi yang mengancam bangsa dan negara. Komitmen pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus diletakkan di atas segala-galanya, termasuk nafsu berkuasa.

Baca juga : Kementan Dorong Ekspor Durian

"Elite politik juga jangan menciptakan situasi seolah Pemilu ini seperti perang, sehingga masyarakat merasa tertekan. Dalam perang selalu ada musuh yang harus ditumpas. Musuh harus dibenci. Ini yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Elite politik harus menjadi negarawan," tambahnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.