Dark/Light Mode

Gunakan Narkoba

Ngeri, Tiap Hari 30 Orang Mati

Jumat, 29 Maret 2019 12:43 WIB
Menko Polhukam Wiranto Pada Acara  Seminar Nasional bertema ‘Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Mempertahankan NKRI, Melalui Semangat Anti Narkoba Guna Meningkatkan Kualitas Pemuda Indonesia’ di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. (Foto : BNN).
Menko Polhukam Wiranto Pada Acara Seminar Nasional bertema ‘Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Mempertahankan NKRI, Melalui Semangat Anti Narkoba Guna Meningkatkan Kualitas Pemuda Indonesia’ di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. (Foto : BNN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Narkoba merupakan ancaman terbesar bangsa Indonesia saat ini. Dalam sehari saja, ada sekitar 30 rakyat Indonesia meninggal dunia gara-gara narkoba. Dalam sebulan, berarti 900 orang meninggal dunia.

“Saya dapat laporan dari BNN (Badan Narkotika Nasional), karena sering diundang untuk membakar barang sitaan. Korbannya, 1 hari 30 orang rakyat kita yang mati karena narkoba,” beber Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, kemarin.

Wiranto menjadi pembicara Seminar Nasional bertema ‘Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Mempertahankan NKRI, Melalui Semangat Anti Narkoba Guna Meningkatkan Kualitas Pemuda Indonesia’ di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga : Rawan Narkoba, Daerah Perbatasan di Kalbar

Menurut Wiranto, salah satu penyebab maraknya penyebaran narkotika di Indonesia, karena wilayah perbatasannya. Banyak daerah-daerah terluar yang kurang jadi perhatian dan minim pengawasan.

“Karena itu, salah satu konsentrasi Presiden Joko Widodo yaitu, membangun dari pinggiran. Karena di pinggir itulah tempat narkoba masuk. Dengan membangun garis perbatasan di berbagai wilayah Indonesia, bisa mencegah masuknya narkoba,” katanya.

Wiranto mengaku terkejut ketika berkunjung ke Kalimantan Utara (Kaltara). Di sana, dia mengetahui ‘jalur tikus’ dari Gubernur Kaltara. Diperkirakan, jumlahnya hanya sampai 25 jalur. Ternyata, ada sekitar 1.400 jalur tikus. “Bagaimana kita bisa awasi, kalau kita tidak membangun dari pinggiran? Maka kita bangun dari pinggiran. Jadi, kuat dari luar. Bukan hanya di dalam,” katanya.

Baca juga : Diresmikan Jokowi Minggu Besok, MRT Gratis Sampai 31 Maret

Menurut Wiranto, pentingnya mencegah narkoba masuk ke Indonesia merupakan langkah mewujudkan Indonesia emas di 2045. Apalagi Indonesia diramalkan akan menjadi negara dengan perekonomian terkuat nomor 4 di dunia pada 2045. Sehingga generasi muda diharapkan bisa memimpin Indonesia.

“Bagaimana mungkin generasi muda saat ini akan memimpin Indonesia, bila sudah lebih dulu dihancurkan narkoba. Indonesia emas 2045 bisa tidak terwujud, kalau sekarang generasi mudanya terpapar narkoba,” jelasnya.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amany Burhanuddin Umar Lubis mengatakan, sebagai kampus yang menyandang nama Islam, UIN Jakarta diharapkan ikut serta dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran narkoba.

Baca juga : Ratusan CPNS Terima SK Dari Bupati Serang

“Semoga para generasi penerus bangsa mampu terhindar dari bahaya narkoba. Juga ikut serta dalam mencegah penyebatan obat-obatan terlarang itu,” katanya.

Ketua Pelaksana, Fazlur Rahman mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (GAN) UIN Jakarta. Bersama dengan BNN dan dihadiri perwakilan dari 50 universitas di Indonesia. “Kegiatan ini kami lakukan semata karena kepedulian mahasiswa kaum milenial. Demi menjaga generasi muda. Agar terhindar dari bahaya narkoba,” katanya.

Menko Polhukam Wiranto didampingi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amany Burhanuddin Umar Lubis (berjilbab), bersama jajaran rektorat, perwakilan BNN, Civitas Akademika pada acara Seminar Nasional “Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Mempertahankan NKRI Melalui Semangat Anti Narkoba Guna Meningkatkan Kualitas Pemuda Indonesia,” di Jakarta, kemarin.

Hadir dalam acara itu perwakilan BNN, para pejabat di Kemenko Polhukam, civitas akademika, dan mahasiwa dari sejumlah kampus di Tanah Air. [JON]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.