Dark/Light Mode

Misbakhun Jawab Prabowo

Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding Rusia, Brasil & Turki

Senin, 8 April 2019 23:16 WIB
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi-JK masih lebih baik dibandingkan Rusia, Brasil, dan Turki. Meski angkanya cuma 5 persen, tapi pertumbuhan tersebut bisa dikatakan luar bisa.

“Itu sebuah pencapaian luar biasa. Luar biasa bila diperbandingkan dengan negara yang ukurannya mirip Indonesia, emerging market itu Indonesia dibandingkan dengan negara Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, Turki, kemudian ada India,” kata Misbakhun, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (8/4).

Hal tersebut dilontarkan Misbakhun mendanggapi Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang melontarkan pernyataan kasar, membantah bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyentuh level 5 persen. Bahkan, Prabowo sempat mengucapkan "ndasmu" terhadap klaim pertumbuhan ekonomi tersebut.

Baca juga : Sandiaga Janji, Kalau Prabowo Menang Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh 6,5 Persen

Misbakhun menegaskan, berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat terbaik nomor tiga di G20, setelah India dan China. Kedua negara tersebut, masing-masing tumbuh sebesar 7,3 persen dan 6,6 persen di 2018.

“Capaian ekonomi Indonesia pada 2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini cukup baik di tengah ketidakpastian global,” jelas Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini.

Ketidakpastian global yang dimaksud Misbakhun adalah normalisasi moneter di Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan suku bunga. Kebijakan tersebut membuat dolar yang masuk di negara berkembang, seperti Indonesia, pulang ke kampung ke negeri Paman Sam tersebut.

Baca juga : Penyebaran Hoaks Server KPU Lebih Dahsyat Dibanding 7 Juta Surat Suara Tercoblos

“Selain itu, ada juga perang dagang antara AS dengan China. Namun, Pemerintah sukses melakukan antisipasi, membangun ekonomi domestik yang memperkuat pondasi dasar perekonomian nasional kita,” urai dia.

Dengan modal prestasi Pemerintah di bidang ekonomi ini, Misbakhun yakni Jokowi bersama cawapres Ma'ruf Amin akan unggul dalam debat kelima Pilpres pada 13 April nanti. Debat terakhir itu mengangkat tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi.

“Isu pembangunan infrastruktur oleh BUMN yang menggunakan dana dari utang, kemungkinan akan muncul dalam debat capres kelima. Namun, capres petahana dapat menjawab isu tersebut dengan sangat mudah. Tidak mungkin negara hadir ke pasar secara langsung. Negara hadir melalui agen pembangunan, itu adalah BUMN,” imbuhnya.

Baca juga : Jokowi: Ekonomi Indonesia Meningkat Di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Menurut Misbakhun, total utang BUMN sekitar Rp 5.000 triliun. Namun, jika modal ditambah utang hasilnya aset BUMN, sekarang nilainya sekitar Rp 8.000 triliun. Artinya, setiap pembiayaan yang diambil BUMN sangat produktif.

“Kalau lihat rumus akuntansi utang plus modal, itu total aset kita. Jangan beranggapan kalau punya utang itu titik lemah kita. Saat ini, utang itu produktif, menjadi modal untuk mengerjakan yang lebih besar,” jelasnya.

Selain itu, kata Misbakhun, pembangunan infrastruktur di Indonesia juga sudah dimanfaatkan swasta melalui skema seperti KPBU. “Ada utang yang dicetak untuk kebutuhan produktif. Orang bisa mengutang, aset bertambah, kemampuan bayarnya mencukupi. Ini perlu diketahui,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.