Dark/Light Mode

Soal Impor Bawang Putih

Demokrat Ikut Kebijakan Menteri Enggar

Rabu, 10 April 2019 22:47 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya. (Foto: Twitter DPR_RI).
Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya. (Foto: Twitter DPR_RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya tidak masalah dengan keputusan Menteri Pedagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yang menolak memberi izin impor 100 ribu ton bawang putih ke Bulog. Menurut politisi Partai Demokrat ini, Enggar punya kewenangan memberi izin atau tidak. Asalkan semua didukung data.

“Kalau Mendag bilang tidak perlu impor, ya tidak usah dilakukan. Namun, harus yakin bahwa impor itu tidak perlu. Karena harga-harga di pasar itu, semua ada di tangan Mendag,” ujarnya.

Dia hanya menekankan, Mendag memiliki kewajiban untuk memastikan dan mengatur distribusi serta stabilitas harga komoditas. Sehingga, sah-sah saja jika Mendag menyatakan tidak perlu impor bawang putih.

Baca juga : Bawang Putih Rp 50 Ribu Memang Belum Genting

“Kalau Mendag bilang tidak perlu impor, ya silakan saja,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Serikat Petani Indonesia Henry Saragih menyatakan mendukung kebijakan Enggar. Kata dia, yang perlu dilakukan Pemerintah saat ini bukan impor, melainkan memaksimalkan operasi pasar.

“Saya pikir lebih baik kita menolak impor dulu. Selain itu, kita maksimalkan operasi pasar. Sebab, bisa saja bawang putih masih ada di pasaran," ujarnya.

Baca juga : KPPU: Kami Hanya Bisa Menasehati

Dia meyakini, langkah Enggar menolak izin impor tersebut karena alasan kuat. Kementerian Perdagangan (Kemendag) pasti mengetahui secara persis keberadaan stok di pasaran.

“Kemendag juga yang tahu ada atau tidaknya stok bawang putih di pasaran," tambahnya.

Dalam pandangan Henry, penolak impor itu sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden Jokowi. Terlebih, Presiden telah melihat area baru penanaman bawang putih Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.