Dark/Light Mode

Soal Polemik Penunjukan Bulog Impor Bawang Putih

KPPU: Kami Hanya Bisa Menasehati

Minggu, 7 April 2019 06:44 WIB
Gedung KPPU. (Foto: Kaskus)
Gedung KPPU. (Foto: Kaskus)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyarankan ke depan pemerintah bersikap adil di dalam melakukan penujukan pelaksana impor bawang putih. Masukan ini disampaikan lembaga itu merespons polemik penunjukan Perum Bulog sebagai pelaksana impor komoditas minggu.

“KPPU hanya bisa memberikan nasehat saja kepada pemerintah. Kami kan nggak bisa menghukum pemerintah. Tapi kami bisa memberikan masukan agar pemerintah bersikap adil,” ungkap Ketua KPPU Kurnia Toha kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Seperti diketahui, KPPU mempersoalkan penunjukan Perum bulog menjadi importir bawang putih. KPPU menilai penunjukan Bulog bentuk praktik perdagangan tidak sehat. Sebab Dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Rekomendasi Impor Produk Holtikultura, importir diwajibkan untuk melakukan penanaman bawang putih sebesar 5 persen dari total kuota impor. Sementara Bulog tidak diwajibkan melakukan penanaman.

Baca juga : Harga Masih Tinggi, Pedagang: Segera Gelontorin Bawang Putih Ke Pasar

Untuk mengklarifikasi persoalan ini, KPPU sempat menyampaikan akan melakukan pemanggilan terhadap Kementan dan Kemendag. Toha menerangkan, di dalam prinsip persaingan usaha yang sehat tidak boleh ada praktik diskriminasi.

“Kalau pun ada diskriminasi, harus punya alasan-alasan yang sangat kuat, kenapa harus ada diskriminasi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Perum Bulog, Teguh Firmansyah mengungkapkan, pihaknya menjalankan impor bawang putih semata-mata menjalankan penugasan pemerintah. "Dalam impor bawang putih, Bulog posisinya sebagai operator. Bulog kan kan BUMN, kami mengikuti saja penugasan pemerintah," kata Firman.

Baca juga : Hasil Program Wajib Taman Bawang Putih Sudah Terlihat

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengungkapkan, pihak akan mengimpor bawang putih dari China. Namun demikian, pihaknya belum menetapkan berapa harga jualnya. Karena, pihaknya mesti mempertimbangkan dari beberapa hal.

"Nanti kami hitung dulu berapa pajaknya, sewa gudang berapa. Kalau nanti dikeluarkan langsung tentu akan mempengaruhi harga. Sedangkan kita hitung semuanya," kata Bachtiar, di jakarta belum lama ini.

Walaupun begitu, Bachtiar memastikan harga bawang putih akan lebih murah dari harga saat ini di kisaran Rp 40.000 per kg. Ia menargetkan harga dipatok di bawah Rp 20 ribu per kg.

Baca juga : Impor Bawang Putih Apa Ada “Hitamnya”?

Dia menyebutkan untuk impor bawang putih, Bulog menyiapkan anggaran sekitar Rp 500 miliar untuk merealisasikan penugasan impor bawang putih sebesar 100.000 ton. Impor bawang putih dari Tiongkok itu rencananya akan didatangkan secara bertahap, tergantung kebutuhan masyarakat. “Untuk waktu pengiriman, sekitar dua sampai tiga minggu," ujarnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.