Dark/Light Mode

Wakil Ketua DPR Simulasi Gedung DPR Jadi RS Darurat Corona

Ranjang Nggak Masuk Lift, Kamar Mandi Cuma Sedikit

Selasa, 13 Juli 2021 07:35 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad melakukan simulasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/7/2021). (Foto: Humas DPR)
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad melakukan simulasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/7/2021). (Foto: Humas DPR)

 Sebelumnya 
Kendalanya bukan cuma itu. Ada kendala yang lebih genting. Yaitu, ketersediaan kamar mandi. Menurut Dasco, kamar mandi Komplek DPR sedikit. Ukurannya kecil. Airnya pun kerap mati. “Dari 30 ruangan dengan kapasitas 60 sampai 90 orang, hanya ada enam kamar mandi,” ungkap Dasco.

Masih ada lagi, yaitu tidak ditemukannya tempat yang cocok untuk dijadikan tempat pembuangan sampah alat kesehatan. “Kalau dibongkar (30 ruangan) tentu memakan waktu yang cukup lama,” ucap Dasco.

Kemudian, Dasco melanjutkan ke lapangan bola di depan Nusantara I. Menurut dia, tempat ini memungkinkan bisa digunakan untuk RS Darurat Corona. Caranya, bikin tenda-tenda darurat, tapi tidak bisa dibikin pertingkat. Setelah itu, tinggal pikirkan penyediaan kamar mandi.

Baca juga : Tempat Tidur Pasien Tak Bisa Masuk Ke Dalam Lift

“Kalau Kementerian Kesehatan membutuhkan dan mau menggunakan lapangan di depan Nusantara I menjadi RS Darurat Corona, maka harus memikirkan apakah efisien dan efektif atau tidak dengan kondisi yang ada,” tuturnya.

Kalau mau lebih cepat, Dasco mengusulkan, area sekitar gedung DPR. Di titik itu, masih banyak tempat yang bisa digunakan sebagai RS darurat Corona. “Seperti Istora Senayan dan beberapa Gedung di sekitar kompleks parlemen,” ujarnya.

Begitulah simulasi yang dilakukan Dasco. Kesimpulan dari simulasi itu, memang agak susah kalau Gedung DPR dijadikan RS Darurat Corona. Mungkin bisa saja kalau mau dipaksakan, tapi harus banyak yang harus di renovasi, dan itu butuh waktu yang tak sedikit. Yang paling memungkinkan ya di lapangan bola atau lapangan parkir, tapi yaitu, seperti disampaikan Dasco, perlu dipikirkan hal lain, seperti kamar mandinya.

Baca juga : Ikhlas Kantornya Jadi RS Darurat Corona, Dasco: Tapi Banyak Kendalanya

Bagaimana Anggota DPR lain menyikapi hal ini. Masih terbelah. Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera setuju usulan Gedung DPR dijadikan RS darurat. Menurutnya, kompleks parlemen adalah tempat strategis dan luas. Selain itu, mencerminan anggota dewan peduli dengan rakyat. “Setuju. Semua sumber daya, punya tempat strategis, luas dan mudah dijangkau,” katanya.

Sementara, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Partaonan Daulay menolak usulan Gedung DPR dijadikan RS darurat penanganan Corona. Dia beralasan, menjadikan Gedung DPR sebagai RS darurat, akan memakan waktu untuk mengangkut alat kesehatan. “Iya, alat kesehatannya kan susah,” tegasnya.

Sekjen DPR, Indra Iskandar mengatakan, halaman gedung DPR bisa digunakan untuk rumah sakit darurat. Hanya saja, pihak Setjen DPR menunggu pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyampaikan keinginan tersebut. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.