Dark/Light Mode

Dasco Simulasi Gedung DPR Jadi RS Darurat

Tempat Tidur Pasien Tak Bisa Masuk Ke Dalam Lift

Senin, 12 Juli 2021 17:31 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan) bersama sejumlah Anggota DPR RI memeriksa langsung ke beberapa tempat atau ruangan yang dimungkinkan dijadikan ruang perawatan Covid-19 di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/7/2021). (Foto: Humas DPR RI)
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan) bersama sejumlah Anggota DPR RI memeriksa langsung ke beberapa tempat atau ruangan yang dimungkinkan dijadikan ruang perawatan Covid-19 di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/7/2021). (Foto: Humas DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik usulan agar Gedung DPR dijadikan Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19. Sebagai langkah nyata, Dasco bersama Sekjen DPR Indra Iskandar, dan pengelola gedung, melakukan simulasi, Senin (12/07).

Dalam simulasi ini, terdapat sejumlah kendala. Simulasi dimulai dengan memasukan tempat tidur pasien rumah sakit ke dalam lift. Tapi sayang, petugas tidak bisa memasukannya, karena lebar tempat tidur melebihi lebar lift.

Baca juga : Ikhlas Kantornya Jadi RS Darurat Corona, Dasco: Tapi Banyak Kendalanya

Dari sini, Dasco meninjau ruang Rapat Paripurna DPR. Sebab, ada usulan agar Ruang Paripurna menjadi ruang perawatan pasien. Sepintas ruangan itu bisa digunakan. Tap i, ada kendala, konstruksi lantai berundak-undak.

"Kita kesulitan taruh tempat tidur di sana, karena (Ruang Paripurna) tidak rata. Dan, Ke Ruang Paripurna lift itu kan hanya satu. Nah, sementara memasukkan tempat tidurnya saja kan nggak cukup,” ungkap Dasco.

Baca juga : Herman Khaeron Setuju DPR Jadi RS Darurat Covid-19: Bisa 1.000 Bed

Untuk Gedung Nusantara Satu, lanjut Dasco, juga terdapat keterbatasan. Gedung ini memang memiliki 23 lantai dengan jumlah ruangan sebanyak 30 ruangan per lantai. Setiap lantai diperkirakan dapat menampung 2-3 orang per ruangan. Hanya saja, posisi kamar mandi hanya ada enam.

“Tadi sudah sama-sama (lihat) kan liftnya sudah tua-tua, tempat tidur enggak masuk. Lalu kemudian, bagaimana dengan sampah disinfeksiusnya supaya tidak membuat masalah baru," terang Dasco.

Baca juga : Banyak Perkantoran Tetap Buka, Meski Tutup Dari Luar

Dasco menilai, dari seluruh area yang mau dipergunakan, fasilitas paling mungkin digunakan lapangan 80x90 (meter) dengan mendirikan tenda-tenda darurat. Walau begitu, harus dipikirkan fasilitas penunjang lainnya seperti kamar mandi.

Dasco menyerahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menganalisis area mana di kompleks MPR/DPR yang layak dijadikan tempat perawatan pasien Corona. Menurutnya, Kemenkes sebenarnya sedang menyiapkan juga tempat lain sebagai RS Darurat. “Pada prinsipnya kami mendukung. Tapi, teman-teman tadi bisa melihat langsung apakah memungkinkan atau tidak," pungkasnya. [SRF/NET]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.