Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenag Disebut Hadiah Negara Untuk NU

PAN: Menag Kudu Minta Maaf, Presiden Mesti Kasih Teguran

Senin, 25 Oktober 2021 08:42 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (Foto: Humas DPR)
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (Foto: Humas DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay merespon pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Menurutnya, Yaqut tak pantas berbicara seperti itu. Selain tidak memiliki landasan historis yang benar, pernyataan Yaqut juga berpeluang menimbulkan sikap eksklusivitas di tengah masyarakat.

Ini dikhawatirkan dapat mendorong munculnya sekelompok orang tertentu, yang merasa lebih hebat dari kelompok lainnya.

Baca juga : Ngaku Nggak Karantina Sama Sekali, Rachel Vennya Minta Maaf Ke Menkes Dan Menparekraf

"Seperti ingin mengatakan, Kemenag hanya milik NU saja. Kelompok lain hanya pelengkap dan bagian yang diatur. Tidak memiliki peran dan partisipasi apa pun dalam konteks membangun kehidupan umat beragama di Indonesia," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (25/10).

Padahal, sambungnya, ada banyak ormas dan elemen umat Islam yang ikut berjuang untuk kemerdekaan dan persatuan Indonesia.

Semua kelompok itu sama di mata hukum dan pemerintahan. Termasuk, seluruh umat beragama yang ada di Indonesia.

Baca juga : Presiden Kesal, Biaya Logistik Masih Mahal

"Mereka adalah bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Indonesia," tegas anggota Komisi IX DPR itu.

Dengan alasan tersebut, Saleh berharap, Presiden Jokowi menegur dan memberi peringatan kepada Yaqut. Jangan sampai, menjadi preseden buruk di kemudian hari. Serta menyisakan banyak persoalan kebangsaan,.yang tidak mudah diselesaikan.

"Bisa saja, muncul elemen dan ormas lain yang mengklaim mendapat hadiah kementerian lain. Misalnya, mendapat hadiah Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan lain-lain. Persoalannya jadi pelik dan runyam," sebut Ketua DPP PAN itu.

Baca juga : Bali Dibuka Untuk Turis Asing, Sandi Minta Tetap Jaga Prokes

Saleh pun mendesak politisi PKB itu, untuk meminta maaf ke publik. Karena hal tersebut merupakan sikap terbaik yang perlu dicontohkan para pejabat.

"Sebaiknya, minta maaf saja atau meluruskan mispersepsi yang ada. Itu tidak akan mengurangi apa pun. Justru, bisa menaikkan wibawa dan sikap kenegarawanan," pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.