Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Daya Saing RI Tertinggal Jauh Negara Tetangga
Presiden Kesal, Biaya Logistik Masih Mahal
Jumat, 15 Oktober 2021 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kesal banget biaya logistik di Indonesia yang masih mahal. Hal itu menyebabkan daya saing kita rendah dibandingkan negara-negara lain, khususnya negara tetangga.
Hal itu disampaikan Jokowi saat peresmian penggabungan PT Pelindo I, II, III, dan IV, dari siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
“Kita tahu biaya logistik kita dibanding negara-negara tetangga masih jauh tertinggal. Biaya logistik mereka kurang lebih 12 persen, kita masih 23 persen,” katanya.
Baca juga : Pembukaan Rute Internasional Bandara Ngurah Rai, Kemenhub Pastikan Kesiapan Fasilitas
Eks Wali Kota Solo ini menilai, ada yang tidak efisien terjadi dalam pendistribusian barang atau produk-produk Indonesia. Menurutnya, ketidakefisienan tersebut biang keroknya karena infrastrukur yang belum memadai.
“Itulah kenapa dibangun infrastruktur. Baik itu jalan, baik itu pelabuhan, baik itu airport,” ujarnya.
Jokowi menegaskan, pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan, tujuannya untuk dapat menekan biaya logistik. Termasuk membuat produk-produk dari Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
Baca juga : IMI Terpilih Jadi Wakil Presiden FIA Regional II Asia Pasifik
“Kita ingin produk kita bisa bersaing kalau diadu, berkompetisi dengan produk negara lain,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo. Dia didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dan sejumlah pejabat lainnya.
Jokowi menilai, salah satu solusi atas permasalahan logistik adalah dibangunnya Terminal Multipurpose Wae Kelambu.
Baca juga : Biaya Logistik Kita Termahal Di ASEAN
Pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan logistik pertama yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diharapkan bisa mengangkut logistik terutama menuju wilayah Manggarai Barat.
Kendati begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak menyangka pelabuhan tersebut akan berukuran sangat besar.
“Saya nggak bayangin. Pikiran saya, sama seperti yang lama,” ucap Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya