Dark/Light Mode

Kongres Kebangsaan MPR

Bamsoet: PPHN Penting Untuk Wujudkan Visi Negara

Kamis, 28 Oktober 2021 20:41 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
"PPHN dalam konteks saat ini tidak hanya penting, namun mendesak dan harus dilakukan untuk mewujudkan pembangunan nasional yang selaras dan konsisten dengan paradigma Pancasila, serta berkesinambungan dan berkelanjutan secara lintas periode pemerintahan. PPHN mengarahkan pengelolaan pembangunan nasional, mewujudkan cita-cita nasional, yaitu membangun negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo menerangkan, pembangunan pada hakekatnya merupakan usaha berkelanjutan dalam pemajuan mutu peradaban dengan cara meningkatkan kualitas hidup, dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional, yaitu menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, berlandaskan Pancasila. Hakikat pembangunan tergambar dalam pesan moral lagu kebangsaan Indonesia Raya 'bangunlah jiwanya, bangunlah badannya'. Pembangunan bukan hanya pertumbuhan material, tetapi juga perkembangan kejiwaan. Bukan hanya infrastruktur 'keras' (sarana fisik), tapi juga infrastruktur lunak (keadaban, pendidikan, kesehatan).

Baca juga : Shopee Indonesia Ajak Pelanggan Pahami Pentingnya Perencanaan Keuangan Yang Sehat

"Aktivitas pembangunan bukan sekadar 'pembangunan di Indonesia', yang pelakunya bisa saja bukan orang Indonesia atau tidak berjiwa Indonesia, dengan hasil pembangunan yang dapat menyingkirkan dan mengasingkan bangsa sendiri. Yang harus lebih giat kita kembangkan adalah 'pembangunan Indonesia'. Pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat Indonesia melalui pengolahan dan peningkatan nilai tambah sumber daya Indonesia dengan sepenuh jiwa raga Indonesia," terang Pontjo.

Pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latif menekankan, jangan sampai setiap rezim berganti, segalanya dimulai dari distract. Karenanya, harus ada kontinuitas dari pembangunan. Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 saja, harus menghabiskan masa waktu pembangunan antara 75 hingga 100 tahun. Tanpa perencanaan jangka panjang berkelanjutan melampaui tiga rezim pada waktu itu, tidak mungkin saat ini bangsa Indonesia bisa menyaksikan peradaban luhur seperti Borobudur.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Pentingnya Penguatan Kebangsaan

"Oleh karena itu, tata kelola menjadi fokus perhatian yang harus dibenahi para penyelenggara negara. Didukung BUMN, BUMD, koperasi serta dunia usaha yang bergotong royong memajukan kemakmuran bangsa. Dengan cara itu, kita bisa membentuk jalan baru kebangkitan Indonesia, mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," pungkas Yudi Latif. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.