Dark/Light Mode

Soal Reshuffle, PKB: Tunggu Saja Akan Ada Kejutan

Rabu, 8 Desember 2021 16:50 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: ist)
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu perombakan kabinet (reshuffle) terus menggelinding. Prediksi beberapa kalangan Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle pada Rabu Pon (8/12), hingga sore ini belum ada tanda-tanda. Sebagian kalangan pun menebak-nebak reshuffle bisa jadi akan dilakukan pada Rabu Pahing (22/12) mendatang.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan, hingga sore ini, isu reshuffle masih tertutup. Pihaknya sebagai bagian dari partai politik koalisi pemerintah, belum mendengarkan informasi mengenai akan adanya reshuffle. 

"Ini sampai hari ini tertutup ya. Belum ada bisik-bisik dari Istana. Tapi saya melihatnya kalau begini biasanya ada kejutan. Tunggu saja kejutannya. Karena belum ada nih, belum ada," ujar Gus Jazil saat menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/12).

Baca juga : Soal Gosip Reshuffle 8 Desember, Pratikno: Setahu Saya Tidak Ada

Gus Jazil mengatakan, saat ini masyarakat memang menunggu ingin melihat formasi kabinet yang baru. Apakah jika hari ini tidak ada reshuffle maka akan dilakukan pada Rabu Pahing mendatang? "Yang jelas 22 Desember itu Rabu Pahing, bertepatan dengan Hari Ibu, itu saja. Karena reshuffle-nya kan belum. Kalau terjadi hari itu ya berarti tebakan teman-teman (wartawan) benar," urainya.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, bukan hal yang tidak mungkin Jokowi akan melakukan reshuffle pada Rabu Pahing mendatang. "Sampai hari ini kan belum. Dan memang kalau biasanya Hari Rabu ya berarti tinggal satu Hari Rabu lagi di Tanggal 22 Desember, apakah mungkin? Mungkin saja, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi yang tahu hanya Pak Jokowi," katanya.

Dikatakan Gus Jazil, dalam melakukan reshuffle, Presiden Jokowi pasti memiliki sejumlah alasan. Pertama, alasan rasional kinerja yang biasanya dilihat dari evaluasi kinerja apakah diperlukan adanya pembaharuan.

Baca juga : Hanya Ada 1 Rabu Pon, Di Tanggal 8 Desember

Alasan kedua, melihat kondisi objektif yakni perkembangan di koalisi partai politik. "Kalau pertimbangan politik, itu sudah ada karena ada satu partai (PAN) yang bergabung. Artinya ada perubahan disitu sebagai syarat reshuffle itu ada," tuturnya.

Ketiga, alasan reshuffle yakni Presiden memang menggunakan hak prerogatifnya dengan melihat perkembangan dan dinamika yang terjadi. "Jadi ketika teman-teman wartawan menanyakan isu reshuffle, ya rasioanal karena memang koalisi berubah," katanya.

Gus Jazil sendiri mengaku belum mendapatkan kepastian adanya reshuffle. "Kalau kata Ketum saya (Muhaimin Iskandar) sih kalau soal reshuffle, bisanya (informasinya) mepet-mepet. Kalau kata Gus Muhaimin begitu, biasanya mepet-mepet, dan saya kan cuma waketum. Tentu yang biasanya tahu para ketum dan pola komunikasinya adalah itu (di detik-detik akhir)," tuturnya.

Baca juga : Kim Kardashian, Bantu Selamatkan Atlet Afghanistan

Gus Jazil hanya mengatakan bahwa dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Presiden Jokowi kerap membuat kejutan, termasuk dalam hal penyusunan kabinetnya. "Kalau sekarang saya menduga akan lebih banyak kejutan kalau terjadinya di akhir tahun. Kan pasti dugaan saya di akhir tahun atau di awal tahun. Sama-sama mengejutkan nantinya," kata Gus Jazil. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.