Dark/Light Mode

NU Jangan Mau Disetir Parpol

PPP Nyentil Siapa Nih?

Rabu, 29 Desember 2021 07:25 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) punya harapan besar kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah komando Yahya Cholil Staquf. Organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu diharap berdiri di atas semua golongan, tidak disetir partai politik.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP, Achmad Baidowi menegaskan, sejak awal partainya konsisten tidak cawe-cawe di bursa Ketua Umum PBNU, bahkan mendorong agar organisasi berlogo bintang sembilan itu bergembira dalam urusan internal organisasinya.

Dikatakan, PPP optimis Gus Yahya sebagai pemimpin PBNU 2021-2026 merupakan sosok yang amanah dan mendahulukan kepentingan umat dalam arah kepemimpinannya. Sebagai warga Nahdliyin, Awiek mengharapkan NU mencerminkan organisasi keagamaan, bukan organisasi politik. “Kami harapkan juga tarikan politik melalui partai politik itu tidak terjadi,” sebutnya.

Baca juga : Yang Lain Masih Sibuk Dosis Ketiga, Israel Siap Luncurkan Dosis Keempat

Anggota Komisi VI DPR ini menganalogikan, tarikan-tarikan politik dalam sebuah organisasi keagamaan seperti NU itu hanya akan merugikan bangsa, juga eksistensi organisasi itu sendiri. Sebagai organisasi Islam terbesar, tentu di dalamnya terdapat banyak kader-kader partai politik. Termasuk di dalamnya PPP, sebagai salah satu partai Islam tertua yang berkontestasi di Pemilu.

Namun, Awiek menjamin, Partai Ka’bah akan membiarkan NU mandiri dalam bersikap dan berjuang untuk keumatan. “Gus Yahya harus mampu membawa NU sebagai organisasi milik semua golongan, tidak disetir satu partai politik,” tekannya.

Seperti diketahui, NU memang punya sejarah yang tidak bisa dilepaskan dengan parpol. Sebut saja PPP dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Salah satu pendiri PPP adalah juga Partai NU pada 1973. Demikian juga dengan PKB yang didirikan para kyai NU.

Baca juga : Tommy Nyengir Aja Nih

Selain itu, Gus Yahya disarankan melanjutkan hal-hal baik yang tengah dijalankan pemimpin PBNU sebelumnya, yaitu Kiai Said Aqil Siradj dalam lima tahun terakhir. Tak hanya itu, alumni Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta itu juga diharap mampu membuat terobosan-terobosan baru yang berguna bagi masa depan.

Gus Yahya terpilih sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026 setelah unggul dari petahana KH Said Aqil Siradj, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU yang dilaksanakan pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung. Gus Yahya meraih 337 suara, sementara Kiai Said Aqil memperoleh 210 suara dari total 548 suara yang masuk, baik dari pengurus cabang, wilayah maupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah satu suara.

Gus Yahya merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Dia juga merupakan saudara kandung Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca juga : Nggak Mau Kalah Di Pasar Global, BNI Rekrut Talent Muda Berkualitas

Gus Yahya juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta dan mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada periode 1999-2001. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.